Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Universitas Airlangga Surabaya menandatangani nota kesepahaman terkait pendirian salah satu kampus perguruan tinggi negeri tersebut di Banyuwangi, Jawa Timur. Keterangan tertulis Humas Pemkab Banyuwangi yang diterima Antara, menyebutkan penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Rektor Unair Prof Dr Fasich Apt di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Selasa. Turut hadir dalam acara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Prof Dr Ir Djoko Santoso dan Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto. "Dalam MoU ini, kami semua bersepakat untuk mendorong penyelenggaraan Unair di Banyuwangi. Pihak pemkab dan Unair akan saling mendukung demi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah kami," kata Abdullah Azwar Anas. Mulai tahun ini, rencananya sudah ada empat program studi yang dibuka di kampus Unair di Banyuwangi, yaitu Kedokteran Hewan, Akuntansi, Kesehatan Masyarakat, dan Budidaya Perairan. Masing-masing prodi akan menerima 50 mahasiswa. Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Dr Djoko Santoso mengapresiasi langkah cerdas Pemkab Banyuwangi dalam memacu kualitas SDM melalui pengembangan pendidikan tinggi di daerahnya. "Banyuwangi ini cerdas, karena bisa membawa perguruan tinggi kelas dunia seperti Unair ke daerahnya," katanya. Abdullah Azwar Anas berharap pengembangan pendidikan tinggi bisa menggairahkan iklim pendidikan di Banyuwangi. Selain itu, budaya riset diyakini bisa meningkat dan memberi kontribusi bagi pengembangan berbagai sektor di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" tersebut. "Kami memang sengaja meminta Kemdikbud dan Unair untuk hanya membuka program studi yang relevan dengan kondisi sosial ekonomi di tingkat lokal. Ke depan, Unair dan berbagai kampus yang sudah ada di Banyuwangi akan sama-sama berkembang membentuk kultur pendidikan yang kuat untuk kemajuan daerah," tambah bupati. Selain dampak pendidikan, kehadiran Unair juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, karena bisa menarik uang masuk ke Banyuwangi dari mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. "Para mahasiswa dari seluruh Indonesia itu membutuhkan pondokan, makanan dan jasa penunjang lain. Tentu masyarakat lokal bisa memanfaatkan ini, peredaran uang akan meningkat," papar Anas. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Unair juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Banyuwangi, dengan menjadikan dua rumah sakit daerah, yaitu RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, sebagai rumah sakit jaringan Unair. "Kita tahu Fakultas Kedokteran Unair adalah salah satu yang tertua dan terbaik di Indonesia. Tentu dengan kerja sama ini, Unair bisa membantu peningkatan pelayanan kesehatan di Banyuwangi, calon-calon dokter dari Unair juga bisa melakukan penelitian dan membantu pelayanan di Banyuwangi," tambah Anas. Sementara itu, Rektor Unair Prof Dr Fasich Apt berharap kehadiran Unair bisa berkontribusi dalam upaya pemerataan dan pembangunan daerah Banyuwangi yang kini terus tumbuh. "Pembangunan di Banyuwangi yang semakin pesat diharapkan bisa semakin diakselerasi dengan kehadiran Unair," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014