Kediri (Antara Jatim) - Jenazah pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Idris Marzuki (74) rencananya dimakamkan di tempat pemakaman umum keluarga, yang ada di lingkungan pondok. "Keluarga masih membicarakan, tapi rencananya di lingkungan pondok, makam keluarga," kata Gus Reza, salah seorang kerabat, saat dihubungi lewat telepon seluler, Senin. Saat ini, di lokasi pondok masih disiapkan untuk penyambutan almarhum. KH Idris yang telah wafat di RS dr Sutomo, Surabaya, masih dalam perjalanan menuju Kediri. KH Idris wafat pada Senin, (9/6) sekitar pukul 09.50 WIB. Aktivitas para santri juga sudah mulai ramai untuk penyambutan jenazah. Sejumlah santri menggelar doa-doa dan tahlil. KH Idris merupakan salah seorang kiai yang ditokohkan di Kediri. Beliau cukup dekat dengan berbagai kalangan, termasuk kalangan pejabat pemerintah. Bahkan, KH Idris juga termasuk salah seorang kiai deklarator berdirinya PKNU. Wafatnya pengasuh PP Lirboyo Kediri ini meninggalkan duka yang dalam bagi sejumlah santri serta alumni di pondok pesantren tersebut. "Saya mendapatkan kabar lewat pesan singkat, kalau beliau wafat. Semoga husnul khotimah," kata Umam, salah seorang alumni. Di Lirboyo, Kediri, sebelumnya KH Imam Yahya Mahrus yang juga pengasuh di PP Lirboyo juga wafat pada 2012. Sementara, sehari sebelum wafatnya KH Idris Marzuki, mustasyar PBNU KH Chotib Umar, seorang ulama dari Jember juga wafat. Ulama kharismatik tersebut wafat pada usia 74 tahun di RSD dr Soebandi, Jember. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014