Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mewaspadai ancaman kekeringan di daerahnya yang disebabkan pengaruh el nino lemah, meskipun belum ada warga yang mengajukan permintaan pasokan air bersih. "Kewaspadaan ancaman kekeringan tetap kita lakukan dengan melakukan pemetaan daerah yang biasa menjadi langganan kekeringan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro, Dwi Harningsih, Kamis. Ia memperkirakan kekeringan di sejumlah daerah, seperti di sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, dan Temayang, akan mulai terjadi pertengahan Juni. "Tapi kalau saat ini belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih. Pengaruh 'el nino Lemah' akan mengakibatkan kekeringan, yang diperkirakan akan terjadi Juni-Desember 2014," ucapnya, menegaskan. Melihat gambaran itu, ia menjelaskan pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga sejumlah perusahaan migas yang diminta untuk ikut memasok air bersih warga yang daerahnya mengalami kekeringan. "BPBD juga akan ikut memasok air bersih, juga perusahaan migas dengan lokasi yang berbeda," katanya, menegaskan. Ia juga menyebutkan alokasi anggaran yang disediakan untuk memasok kebutuhan air bersih musim kemarau tahun ini sebesar Rp75 juta dari APBD 2014. "Saya kira cukup, sebab tahun lalu alokasi anggaran pengadaan air bersih hanya Rp50 juta juga cukup," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014