Surabaya (Antara Jatim) - Kecamatan Trawas merupakan wilayah yang berhawa sejuk karena topografinya dikelilingi perbukitan dan gunung api aktif menjulang (Pananggungan dan Welirang hingga Arjuna), sehingga kawasan yang masuk Kabupaten Mojokerto ini menjadi kawasan wisata.
Ratusan vila, hotel atau tempat peristirahatan betebaran dari mulai klas melati hingga berbintang, menyajikan pemandangan alam menawan, hutan, jurang hingga perkebunan beragam sayur maupun buah-buahan hingga sawah berundak maupun berbagai pohon hutan, air terjun hingga gemericik air dari berbagai sumber mata air.
Jadi tidak heran bila kawasan Trawas menjadi tempat peristirahatan hingga pertapaan (semedi) sejak jaman Kerajaan Majapahit, di mana peninggalan kerajaan yang berjaya 700 tahun lalu di Bumi Nusantara ini, kini Obyek wisata sejarah khas yang unik serta menarik.
Seperti Arca (patung) Lanang hingga beberapa candi yang merupakan tempat peribadatan betebaran sekitar Penanggungan dengan ikon utama Jolotundo, pemandian jaman Majapahit yang hingga kini menjadi jujukan wisatawan, terutama mereka yang gemar bersemedi.
Beragam fasilitas pelesiran tersebut kini makin lengkap dengan kahadiran "Bu Rajab", cottage dan resto pancing yang khas bangunannya berarsitektur Jawa (joglo) dominan kayu jati yang beberapa bagiannya berukir, berlokasi tepatnya di Desa Sukosari, Trawas.
Berada di kawasan seluas 9 hektare, fasilitas wisata milik mantan Kapolda Jatim, Untung Rajab ini, menawarkan penginapan dan masakan khas tradisional pedesaan diolah mondern. Di mana beberapa bahan baku masakan di antaranya tersedia di kebun dan kolam yang ada.
"Makanannya 'fresh', segar dan alami, karena kita tinggal ambil di kebun untuk sayuran seperti terong dan lombok, sedangkan ikanya tombro, gurame, nila dan lele tinggal mancing, dapat langsung masak," ucap Berta Puspasari, salah seorang karyawati "Bu Rajab".
Kolam pancing berukurang 20 kali 80 meter, dengan tepian atap dan bangku kayu berjejer dengan semilir angin menyejukan, cukup membuat mancing mania terhanyut dengan suasana rehat tersebut. Fasilitas untuk memancing mulai peralatan dan umpan tersedia gratis.
"Santai banget, sabar sedikit ehh umpan langsung disambar (ikan). Beberapa kali sempat lepas, tapi udah kesekian kalinya baru 'nyantol', dapat tombro cukup besar," ujar Anna, sekretaris BKM (badan keswadayaan masyarakat) Desa Wage, Sidoarjo yang siang itu bersama anggota BKM lainnya bersantai ria di "Bu Rajab".
Dirasa sudah cukup, ia yang baru sekali merasakan mancing, tampak ceria bersama anggota BKM lainnya untuk menikmati hasil pancingannya. "Bu Rajab" menghargaai satu kilo ikan Rp40 ribu, terus ditambah masaknya Rp15 ribu, sesuai permintaan konsumen, cukup digoreng atau dibakar asam manis, sambel kecap dengan enam jenis sambal tersedia.
Sementara untuk penginapan, "Bu Rajab" menawarkan 10 unit "cottage", di mana masing-masing cottage terdiri atas dua kamar dan ruang santai. Seluruh bangunan terbuat dari kayu dan beberapa bagian utamanya pintu berukiran berbentuk joglo khas Jawa.
"Kalau hanya satu kamar tarifnya Rp320 ribu pada haria biasa, tapi kalau hari libur atau akhir pekan Rp350 ribu. Kalau sati cottage (dua kamar) tarif hari biasa Rp700 ribu, akhir pekan atau libur Rp800 ribu, termasuk sarapan pagi" tutur Bertha.
Tempat liburan yang baru beroperasi tujuh bulan ini, menyediakan beragam aktivitas "out bound" berupa permainan (fun game), dengan lingkungan yang alami. Dari Kota Surabaya sekitar 50 Km arah selatan, bisa di tempuh melalu jalur Mojosari atau Pandaan.
Tidak hanya untuk keluarga, bagi institusi atau lembaga cukup layak mengadakan pertemuan atau rapat di "Bu Rajab", di mana fasilitas penunjang tersedia dengan paket konsumsi Rp177 ribu untuk empat orang, menu beragam ikan bakar/goreng, daging ayam hingga urap terong sambal kacang, sambil menikmati elektone atau Gending Jawa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014