Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Kehormatan DPRD Pamekasan, Jawa Timur, masih menunggu instruksi teknis dari pimpinan dewan setempat terkait pengusutan kasus pengeroyokan wartawan yang dilakukan oknum anggota wakil rakyat setempat berinisial "F" dari Partai Kebangkitan Bangsa.
"Sampai sejauh ini kami belum menerima petunjuk teknis dan belum ada perintah tertulis dari pimpinan," kata Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Pamekasan Boy Suhari Sajidin, Rabu.
Sesuai ketentuan, kata Boy, BK baru bisa melaksanakan tugas-tugas pengusutan oknum anggota dewab yang dilaporkan terlibat kasus pelanggaran hukum dan kode etik DPRD, apabila Badan Kehormatan menerina instruksi tertulis.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, instruksi agar BK DPRD menindaklanjuti kasus pengeroyokan wartawan yang dilakukan oknum anggota DPRD berinisial "F" itu baru sebatas lisan, belum dalam bentuk tertulis.
"Nah, instruksi tertulis itulah yang nantinya akan menjadi dasar bagi kami untuk bergerak, memanggil yang bersangkutan dan para pihak yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan wartawan itu," terang Boy Suhari Sajidin.
Wartawan yang menjadi korban pengeroyokan oknum anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu adalah Totok Iswanto, dari harian Kabar Madura dan Akhmadi Yasid, wartawan harian Radar Madura.
Kasus kekerasan yang menimpa Totok Iswanto itu terjadi, setelah yang bersangkutan menulis kasus dugaan korupsi pembebasan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, yang kini sedang disidik oleh Kejari setempat dan diduga melibatkan oknum anggota DPRD tersebut.
Oknum anggota DPRD tersebut tidak terima, karena kasus itu sering ditulis dan pada Sabtu (17/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku mendatangi rumah Totok di Jalan Raya Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
"F" datang ke rumah Totok bersama puluhan orang dengan mengendarai dua unit mobil, yakni Toyota Kijang dan Honda Jazz. Awalnya hanya seorang pemuda yang turun dari mobil, lalu diikuti dengan yang lain.
Mereka langsung menemui Totok dan mempermasalahkan berita tentang kasus dugaan korupsi yang ditulisnya. Hingga akhirnya terjadi penganiayaan terhadap Totok dan pamannya Akhmadi Yasid yang saat itu berupaya membantu menengahi persoalan tersebut.
Namun kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Pamekasan berinisial "F" itu tidak berlangsung lama, sebab warga tetangga Totok dan Akhmadi Yasid segera berdatangan membantu kedua wartawan yang dikeroyok massa anggota DPRD dari PKB itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014