Madiun (Antara Jatim) - Jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah di Kota Madiun, Jawa Timur, pada akhir tahun 2013 hingga pertengahan Mei 2014 meningkat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Madiun mencatat, korban meninggal dunia akibat demam berdarah di wilayah setempat selama November 2013 hingga medio Mei tahun ini mencapai dua orang dari 35 kasus.
Jumlah tersebut naik jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, yakni hanya ada satu orang meninggal dunia dari 86 kasus demam berdarah, ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun Agung Sulistya Wardani, Rabu.
"Jumlah korbannya memang naik, namun kasusnya menurun. Dinas belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap serangan DB di Madiun," ucapnya.
Ia menilai adanya korban meninggal dalam kasus demam berdarah disebabkan karena virulensi atau keganasan virus demam berdarah yang cukup tinggi. Saat ditangani, kondisi korban sudah parah.
Guna mencegah serangan demam berdarah yang lebih luas, pihaknya terus berupaya melakukan penyuluhan dan menurunkan petugas pemantau jentik nyamuk di tiap wilayah rukun tetangga (RT).
"Masing-masing wilayah RT akan ada satu orang petugas pemantau jentik. Jika nantinya ditemukan ada jentik nyamuk di tempat penampungan air di sebuah rumah, maka petugas akan meminta si pemilik rumah untuk segera mengurasnya," kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014