Oleh Luqman Hakim Yogyakarta (Antara) - Puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Jogja untuk Indonesia melakukan aksi memberikan dukungan rencana pencapresan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pilpres 2014. Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Agung Yogyakarta, Minggu, juga melibatkan arak-arakan puluhan becak yang ditempeli poster foto Sri Sultan Hamengku Buwono X. Koordinator Jaringan Rakyat Jogja untuk Indonesia (Jarkindo) Arie Yanitra di sela kegiatan itu mengatakan bahwa aksi yang dilakukan tersebut sepenuhnya merupakan bentuk dukungan bukan tuntutan. "Kami tidak menuntut ataupun melarang 'ngarso dalem' (Sri Sultan Hamengku Buwono X) untuk dicapreskan, kalau beliu menghendaki kami warga Yogyakarta mendukung sepenuhnya, tapi kalau tidak kami tetap mengakui beliau sebagai raja Yogyakarta," kata dia. Akan tetapi, menurut dia, Sri Sultan Hamengku Buwono X dipandang memiliki kepantasan untuk tampil memimpin Indonesia di tengah penjajahan modern. Hal itu, berkaca dari posisi Kasultanan Yogyakarta yang memiliki andil besar mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Januari 1946 yang sebelumnya sempat didesak kembali oleh penjajah Belanda pascakemerdekaan. "Bagi masyarakat yang sadar sejarah tentu paham. Keberhasilan kepemimpinan 'ngarso dalem' di Yogyakarta yang merupakan miniatur Indonesia juga cukup memberikan bukti bahwa Sultan mampu memimpin Indonesia," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014