Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 10 pelajar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga terinfeksi "human immunodeficiency virus and acquired immuno deficiency syndrome" (HIV/AIDS) sejak Januari hingga April 2014. "Mereka tertular HIV/AIDS karena pergaulan bebas dan seks bebas," kata Koordinator konselor klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evi Tyaswati, Jumat. Menurut dia, pelajar yang terinfeksi penyakit mematikan tersebut diketahui saat mereka memeriksakan diri ke klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, sehingga pihak konselor memberikan konsultasi secara rutin terhadap para siswa tersebut. "Saya prihatin dengan perilaku para pelajar saat ini hingga mereka tertular penyakit yang menggerogoti kekebalan tubuhnya dan setiap tahun jumlah penderita HIV-AIDS di Jember terus meningkat," tuturnya. Data di klinik VCT RSD dr Soebandi Jember tercatat sebanyak 15 pelajar dan tiga mahasiswa terinfeksi HIV/AIDS sejak 2004 hingga 2013, sehingga jumlah pelajar yang tertular virus mematikan itu bertambah menjadi 25 orang. "Jumlah terbanyak penderita HIV/AIDS masih didominasi oleh mereka yang berusia produktif dengan usia 20-45 tahun, kemudian peringkat kedua adalah kalangan pelajar dengan usia 15-19 tahun, dengan penularan terbanyak akibat berganti-ganti pasangan (heteroseksual)," paparnya. Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Yumarlis, mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jember mengalami peningkatan setiap tahun, termasuk kalangan usia produktif seperti pelajar dan mahasiswa. "Dinkes dengan Dinas Pendidikan Jember terus melakukan sosialisasi terhadap para pelajar tentang penyakit HIV/AIDS, sehingga mereka tidak tertular penyakit yang mematikan itu," tuturnya. Menurut dia, penularan HIV/AIDS di kalangan pelajar biasanya disebabkan penggunaan jarum suntik pada saat mengonsumsi narkoba, melakukan hubungan seks bebas dengan gonta-ganti pasangan dan berperilaku seks menyimpang. "Kami berharap generasi muda menjauhi narkoba, tidak melakukan hubungan seks bebas, dan tidak berperilaku menyimpang, sehingga tidak terinfeksi virus mematikan itu karena hal tersebut akan menentukan masa depan mereka," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014