Peshawar (Antara/Reuters) - Dua belas gerilyawan tewas dalam pertempuran antar-faksi Taliban Pakistan dekat perbatasan Afghanistan, Selasa, kata para petinggi Taliban dan pejabat keamanan, pertama bentrokan semacam sejak dua kelompok yang berseteru sepakat mematuhi gencatan senjata dua pekan lalu.
Pemerintah berharap untuk mengeksploitasi perpecahan di dalam Taliban Pakistan, aliansi longgar puluhan kelompok gerilyawan.
Mereka terpisah, tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan yang memiliki struktur komando yang jauh lebih jelas.
Kedua faksi Taliban Pakistan yang berseteru dipimpin oleh para komandan yang bersaing dari suku Mehsud, yang memberikan sebagian besar orang-orang Taliban Pakistan dan uang.
Komandan Khan "Sajna" Said mendukung pembicaraan damai dengan Pemerintah Perdana Menteri Nawaz Sharif, tetapi lawannya Shehryar Mehsud tidak.
Pembicaraan perdamaian telah terjadi sejak Februari, tetapi baru-baru ini terhenti lagi.
Sumber-sumber Taliban mengatakan, pertempuran Selasa itu dimulai ketika orang Sajna menyerang gerilyawan yang berafiliasi dengan Mehsud.
"Kami telah diberitahu bahwa 12 orang dari kedua pihak tewas dan beberapa lainnya luka-luka," kata anggota senior Taliban Pakistan.
Persaingan antara kedua orang telah terjadi selama bertahun-tahun, tetapi tumpah menjadi kekerasan bulan lalu saat keduanya mengakui kepemimpinan dari suku Mehsud.
Sengketa ini terjadi setelahi kematian Hakimullah Mehsud, pemimpin Taliban Pakistan, dan wakilnya yang juga tewas dalam serangan pesawat tak berawak tahun lalu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014