Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, berencana membangun jalan layang di enam lokasi sebagai antisipasi beroperasinya jalur ganda rel kereta api Surabaya-Jakarta.
"Jalan layang itu berfungsi mengamankan jalur lalu lintas yang selama ini melalui perlintasan KA," kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Darat Dinas Perhubungan Bojonegoro Ahmad Zakky, Rabu.
Sesuai hasil survei, ia menyebutkan lokasi pembangunan jalan layang yang melintas di atas rel KA, meliputi dua lokasi di Kecamatan Baureno, dan masing-masing satu lokasi di Kecamatan Padangan, Kapas, Kalitidu, dan Dander.
Mengenai biaya pembangunan jalan layang, menurut dia, akan dilakukan secara patungan antara pemkab, Pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah pusat.
"Dua jalan layang dari APBD, sedangkan empat jalan layang dibiayai Pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah pusat, sebab lokasinya di jalan raya provinsi dan nasional," katanya.
Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum sudah mulai merencanakan pembangunan dua jalan layang yang akan dibiayai dari APBD. "Soal berapa anggarannya, kami kurang tahu," ujarnya.
Melengkapi pembangunan jalan layang, Pemkab Bojonegoro juga merencanakan pembangunan akses jalan di wilayah selatan yang menghubungkan permukiman warga yang biasanya melalui perlintasan KA, di antaranya di Kecamatan Sumberrejo dan Baureno.
"Adanya akses jalan di sejumlah lokasi yang dibangun bisa menjadi penghubung warga untuk bisa melewati jembatan layang," paparnya.
Ia menjelaskan pembangunan jalan menerobos bawah rel KA bukan menjadi pilihan, sebab daerahnya sering terjadi banjir. Seperti dua jalan yang menerobos bawah rel KA di Kecamatan Padangan dan Dander yang dalam waktu tertentu selalu terjadi banjir.
Selain jembatan layang, Pemkab Bojonegoro juga mengusulkan pembangunan 12 palang pintu perlintasan KA dan pembangunan peringatan dini tanda KA lewat di 10 lokasi.
Menurut ia, beroperasinya jalur ganda rel kereta api Surabaya-Jakarta akan meningkatkan intensitas perjalanan KA yang biasanya hanya sekitar 40 kereta perhari menjadi 200 kereta perhari.
"Mengenai rencana pembangunan jalan layang ini sudah kita koordinasikan dengan Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan pada 15 April lalu," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014