Jember (Antara Jatim) - Sejumlah guru di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menerima surat pribadi dari calon presiden Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie atau yang biasa dikenal dengan Ical, dalam sepekan terakhir.
Salah seorang guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumbersari, Anita, Kamis, mengaku mendapat surat dari Ical yang dikirimkan ke sekolah-sekolah tempat guru mengajar, namun sebagian besar guru tidak menanggapi surat tersebut.
"Surat itu dikirim melalui jasa kurir, namun saya juga tidak tahu kenapa Ketua Umum Partai Golkar itu berkirim surat kepada para guru," tuturnya.
Menurut dia, surat tersebut dimasukkan dalam amplop putih berlogo tulisan "ARB" disertai foto capres Partai Golkar bersama istrinya, Tatty Bakrie.
"Sekilas surat itu meminta dukungan guru karena beberapa potongan kalimat dalam surat itu bernada kampanye, agar ARB didukung menjadi presiden pada Pemilu Presiden 2014," paparnya.
Kutipan kalimat dalam surat yang dikirim ARB "...Jika diizinkan oleh Allah SWT, saya akan maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014 yang akan datang. Insya Allah, jika terpilih, saya akan bekerja sungguh-sungguh untuk mengangkat nasib guru dan tenaga pendidik, nasib petani dan nelayan, pegawai, pekerja, hingga tukang ojek dan pedagang kecil. Merekalah tulang punggung bangsa Indonesia yang layak untuk menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Pemerintah harus mampu membantu dan bersimpati kepada mereka..."
"...Selain itu, saya juga bertekad untuk memajukan dunia pendidikan, sebab pendidikan adalah jendela bagi kemajuan bangsa. Semua anak Indonesia harus mampu bersekolah, dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah (SMA dan SMK), atau yang setara, seperti Madrasah Aliyah, dengan fasilitas pendidikan yang semakin baik. Kepada mereka yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya akan mendorong agar fasilitas belajar bagi mereka semakin lengkap dan modern, sebab merekalah salah satu tumpuan harapan bangsa kita di masa depan..."
Meski dikirimi surat Aburizal, lanjut dia, guru-guru tetap akan memilih calon presiden sesuai dengan hati nurani dan tidak terpengaruh dengan surat tersebut pada saat pemungutan suara Pemilu Presiden yang akan digelar Juli 2014.
Sementara salah seorang guru SMA di Kecamatan Balung, Sulis, mengaku tidak mendapat kiriman surat tersebut, namun ia menyayangkan tindakan calon presiden Partai Golkar itu yang menggalang dukungan guru di sekolah-sekolah.
"Dukungan pencapresan tersebut tidak tepat karena dikirimkan melalui sekolah, padahal lembaga pendidikan harus steril dari kampanye. Guru sudah cerdas dan tidak bisa dibohongi dengan janji-janji belaka," ucap aktivis perempuan itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014