Jember (Antara Jatim) - Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemendikbud) Achmad Jazidie menegaskan bahwa beredarnya kunci jawaban ujian nasional (UN) di beberapa daerah merupakan bentuk penipuan. "Jangan percaya dengan tawaran kunci jawaban yang beredar karena hal itu sudah pasti bentuk penipuan," katanya di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) di SMA Negeri 2 Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin. Tahun lalu, di Kabupaten Jember beredar adanya isu kunci jawaban UN dan sejumlah siswa SMA mengaku mendapatkan kunci jawaban melalui "short message service" (SMS) dari telepon seluler, sebagian mereka ada yang percaya, namun sebagian siswa lainnya justru tidak percaya kalau SMS tersebut adalah kunci jawaban UN. "Bagaimana mungkin kunci jawaban bisa beredar tanpa adanya soal ujian, sehingga saya imbau kepada peserta didik dan orang tua untuk tidak percaya dengan hal-hal seperti itu karena sudah jelas bahwa itu adalah penipuan," tuturnya. Kendati demikian, lanjut dia, isu beredarnya kunci jawaban hampir setiap tahun terjadi pada pelaksanaan UN dan ada saja orang tua yang menjadi korban penipuan tersebut karena masalah itu sengaja diisukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Kami berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan UN dan kerahasiaan soal benar-benar terjaga, sehingga tidak sampai bocor karena pembuatan dan distribusi soal mendapat pengamanan yang cukup ketat," ucapnya. Ia berharap peserta UN lebih percaya diri dengan kemampuannya pribadi dalam mengerjakan soal, berusaha keras dengan belajar, serta berdoa dan selalu tawakal, sehingga tidak mudah percaya dengan beredarnya kunci jawaban tersebut. "Tidak ada temuan mencurigakan dalam pelaksanaan UN di Jember karena berdasarkan pantauan di sejumlah sekolah, pelaksanaan UN berjalan baik dan lancar," ujarnya. Achmad Jazidie sempat masuk ke sejumlah ruangan ujian di beberapa sekolah di Jember, bahkan Dirjen Dikmen Kemendikbud tersebut sempat berbicara dan bertanya kepada sejumlah siswa yang sibuk mengerjakan soal ujian. Dirjen Dikmen itu melakukan sidak didampingi Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono dan Rektor Universitas Jember M. Hasan ke sejumlah sekolah antara lain MAN 2 Jember, SMK Negeri 1 Jember, SMA Luar Biasa, SMA Arjasa, SMA Negeri 2, dan memantau peserta UN Kejar Paket C. (*) (Foto: Kemendikbud.go.id)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014