Bojonegoro (Antara Jatim) - Warga komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) di dua lokasi untuk mempergunakan hak pilihnya dalam pemilu 2014, Rabu. "Tingkat kesadaran warga Dusun Jepang untuk mempergunakan hak pilihnya dalam berbagai pemilu sebelumnya cukup tinggi bisa mencapai 80 persen lebih," kata Kepala Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Sutidjan, Rabu. Oleh karena itu, Ia juga memperkirakan tingkat kehadiran warga Dusun Jepang dalam pemilu 2014 , kemungkinan bisa mencapai 80 persen dari jumlah pemilih di TPS 10 sebanyak 316 orang dan TPS 11 sebanyak 303 orang. "Warga yang tidak hadir ke TPS biasanya karena kondisinya tidak memungkinkan, misalnya, bekerja ke luar daerah, tetapi tidak sempat pulang ke rumah. Selain itu, juga warga yang sudah tua sudah tidak berjalan lagi," jelasnya. Ia menjelaskan warga di desanya yang bekerja di luar kota, di antaranya, ke Surabaya dan Jakarta, jumlahnya puluhan orang, sedangkan warga yang sudah berusia lanjut tidak lebih dari lima orang. "Warga yang bekerja di luar kota yang saat ini bersedia pulang untuk mencoblos hanya dua orang," jelasnya. Dimintai konfirmasi, Ketua KPPS TPS 10 Tumiran dan Ketua KPPS TPS 11 Sidi, membenarkan kemungkinan tingkat kehadiran warga di Dusun Jepang ke TPS untuk mencoblos dalam pemilu 2014 akan tinggi, bahkan bisa mencapai 80 persen. "Warga di sini tidak pernah mempermasalahkan untuk mencoblos dalam pemilu, meskipun hampir semuanya tidak ada yang kenal dengan calon legislatif (caleg) yang ada, " jelas Tumiran, dibenarkan Sidi. Mengenai pilihan warga, menurut Tumiran, bergantung kesukaan warga dengan memperhatikan gambar caleg yang terpasang baik DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. "Ya yang dicoblos mana yang disukai. Antarwarga tidak ada yang saling pengaruh mempengaruhi," ujarnya. Dimintai konfirmasi, Hardjo Kardi (78), trah terakhir Samin Surosentiko, mengaku dirinya tidak ikut mencoblos dalam pemilu 2014, disebabkan banyak caleg yang datang ke kediamannya minta restu. "Kalau satu parpol saya coblos, berarti ada 11 parpol yang akan iri," jelasnya. Meski demikian, ia kepada keluarganya tidak pernah mempengaruhi untuk tidak mencoblos dalam pemilu 2014 dengan alasan semuanya diserahkan kepada pribadi masing-masing keluarganya. "Di keluarga kami ada tujuh orang semuanya sudah mencoblos," jelas anak Hardjo Kardi yang bernama Sri Purnami, sambil menunjukkan jarinya yang sudah terkena tinta. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014