Oleh Laily Widya A. Surabaya (Antara Jatim) - Fakultas Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya menggelar "Bunkasai 2014" (Festival Jepang) dengan menghadirkan delapan mahasiswa Jepang dari Universitas Setsunan, Osaka, yang sedang menjalani program belajar di Unitomo. "Kami menghadirkan lima mahasiswi Jepang dan tiga mahasiswa Jepang untuk memeriahkan Bunkasai 2014 yang bertemakan 'Nihon no Tenebi Bangumi', sebuah program televisi di Jepang," kata Ketua Pelaksana Bunkasai Unitomo 2014, Azalia Asti Novianingrum, di kampus setempat, Minggu. Selain untuk memeriahkan "Bunkasai", mahasiswa dari Jepang itu juga menjadi juri dari lomba-lomba dalam rangkaian acara Bunkasai maupun sebagai pengisi stand Universitas Setsunan yang mengajarkan origami (seni melipat kertas) dan shodo (kaligrafi Jepang). "Tujuan dari kegiatan tahunan ini di antaranya untuk menyatukan budaya Jepang dengan budaya Indonesia serta memperkenalkan budaya Jepang ke masyarakat umum, terutama pada siswa-siswa SMP maupun SMA sederajat," katanya. Sementara itu, salah seorang mahasiswa dari Universitas Setsunan, Rena Kusumoto, yang tampak sabar mengajari shodo (kaligrafi Jepang) kepada mahasiswa maupun pelajar yang berada di festival "Bunkasai" itu meminta mereka tidak asal menulis dan menekan kuas. "Sebenarnya mudah, tetapi harus sabar dalam menulis kata dan tidak asal menekan kuasnya, sehingga hasilnya nanti bisa lebih bagus dan indah," kata mahasiswi yang sudah menjalani program belajar budaya Indonesia selama enam bulan tersebut. Ia mengatakan menulis huruf Jepang lebih mudah daripada Bahasa Indonesia, apalagi tata bahasa dalam Bahasa Indonesia sulit untuk dipahami, seperti imbuhan "yang" terkadang masih salah untuk diletakkan dalam kata tersebut. "Bahasa Indonesia sangat sulit, terlebih kata 'yang' masih bingung untuk diletakkan secara tepat, dan huruf imbuhan yang membuat saya masih belum paham," kata mahasiswi yang menyukai makanan rawon tersebut. Festival "Bunkasai" 2014 menyajikan berbagai kategori lomba tingkat SMA seperti cerdas cermat, olimpiade, membaca berita dalam bahasa Jepang, shodo (kaligrafi Jepang), serta kakikikitori (menulis dan mendengarkan bahasa Jepang) yang memperebutkan piala bergilir di tahun pertama ini. "Lomba yang kami adakan tidak hanya untuk kategori SMA, melainkan juga untuk kategori lomba untuk umum, seperti akido (bela diri Jepang), karaoke lagu Jepang, desain tokoh Jepang, fotografi, penampilan cosplay," kata ketua panitia Azalia yang mahasiswi semester IV tersebut. Salah satu peserta lomba dari penampilan cosplay adalah siswa-siswa dari SMA Negeri 1 Pasuruan, Ayu Hapsari, Destri Imania, dan Yunita Prastika dengan membawakan tarian dari salah satu adegan dalam animasi "Kyoukai no Kanata". "Kostum ini buatan dari SMA Negeri 1 Pasuruan yang bertemakan animasi 'Kyoukai no Kanata' dengan macam-macam peran seperti saya sebagai Shindau Ai, Destri sebagai Naze MHsuki, serta Yunita sebagai Kuriyama Mirai," kata siswa SMA Negeri 1 Pasuruan, Ayu Hapsari. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014