Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus mendorong pengembangan industri kreatif berbasis pariwisata yang melibatkan masyarakat sebagai salah satu pengungkit perekonomian daerah. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika dihubungi dari Surabaya, Kamis, mengemukakan industri kreatif yang tumbuh di daerahnya memiliki peran cukup besar dalam menunjang sektor pariwisata. "Sejumlah subsektor industri kreatif, seperti seni pertunjukan, desain, arsitektur, pakaian, kerajinan, dan pasar barang seni, kami dorong agar tumbuh dan bisa berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, sektor kuliner juga menjadi pengungkit ekonomi berbasis pariwisata yang cukup besar," katanya. Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan diterimanya "Goverment Award 2014" dari Mendagri Gamawan Fauzi di Jakarta, Rabu (19/3), karena Kabupaten Banyuwangi dinilai berhasil memajukan sektor industri kreatif berbasis pariwisata. "Kami memang sedang giat mendorong kemajuan industri kreatif yang ada kaitannya dengan pariwisata. Jadi, pariwisata yang kami bangun tidak tercerabut dari potensi lokal dan industri kreatif yang tumbuh berbasis pada sumber daya masyarakat lokal," papar Anas. Menurut ia, sejumlah sektor yang terkait dengan industri kreatif berbasis pariwisata di Banyuwangi menunjukkan peningkatan, semisal jasa hiburan kebudayaan yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik mampu memberikan sumbangan pendapatan hingga Rp26,2 miliar pada 2012. Sementara sektor kuliner terwakili dari nilai tambah restoran yang meningkat dari Rp560,5 miliar menjadi Rp654,4 miliar. Adapun sektor perhotelan tumbuh dari Rp286,6 miliar menjadi Rp341,8 miliar. Selain itu, kerajinan rakyat dari tekstil, barang kulit dan alas kaki menghasilkan transaksi Rp4.7 miliar, kemudian sektor kertas dan barang cetakan juga naik dari Rp155,2 miliar menjadi Rp175,1 miliar. Bupati menambahkan perkembangan subsektor industri berbasis pariwisata tersebut selaras dengan pertumbuhan sektor pertanian yang berdasarkan data BPS mencapai Rp13,9 triliun pada 2012. "Ini bukti bahwa integrasi antarsektor, yaitu sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa dan wisata) berlangsung baik sehingga pertumbuhan ekonomi lebih merata," tambah Anas. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014