Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilanda banjir bandang yang disebabkan hujan di wilayah selatan dengan kerugian mencapai Rp288 juta lebih dalam sebulan terakhir. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Moelyono, Selasa, mengatakan, banjir bandang yang melanda wilayah selatan yaitu di Kecamatan Sekar, Margomulyo, Balen, Temayang dan Sukosewu, tidak terlalu parah. Namun, menurut dia, dampak banjir bandang yang menerjang sekitar 450 rumah warga di daerahnya tersebut menimbulkan kerugian mencapai Rp288 juta lebih, karena ada 62 rumah di Desa Klino dan Bobol, Kecamatan Sekar, yang rusak berat dan ringan. Selain itu, katanya, banjir bandang juga merusak tanaman padi seluas 85 hektare dan palawija 45 hektare di Desa Kebungbondo, Ngadiluhur dan Kabunan di Kecamatan Balen serta di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang. "Ketinggian air banjir banjir bandang yang melanda jalan desa, kecamatan dan kabupaten tidak terlalu tinggi. Hanya dalam beberapa jam banjir surut kembali," jelasnya. Ia mencontohkan ketinggian air banjir bandang yang terjadi dua hari terakhir di Kecamatan Balen dan Sukosewu, paling tinggi di jalan raya hanya sekitar 10 centimeter. "BPBD terus melakukan pemantauan ancaman banjir bandang di wilayah selatan, sebab hutan di wilayah selatan rata-rata sudah gundul," ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir bandang dan luapan Bengawan Solo akan dilakukan sampai Maret. Apalagi, katanya, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengenai curah hujan di daerahnya yang berpotensi menimbulkan banjir terjadi sampai Maret. "Kami tetap membuka posko secara internal dalam menghadapi ancaman banjir. Kalau memang ancaman banjir semakin meningkat posko bersama yang melibatkan berbagai instansi terkait akan dibuka kembali," paparnya. Dimintai konfirmasi, Kasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Mucharom, meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan ancaman banjir bandang yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat meluapnya Kali Pacal. "Kali Pacal di willayah selatan berpotensi menimbulkan banjir bandang kalau sewaktu-waktu di wilayah selatan terjadi hujan lebat, sebab Waduk Pacal sudah penuh, sehingga saat ini airnya melimpas ke Kali Pacal," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014