Tuban (Antara Jatim) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengunjungi peternak sapi Kelompok Wahyu Utama yang diketuai Djoko Utomo dengan populasi sekitar 2.000 ekor sapi di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kamis (13/3). Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Media Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban Teguh Setyobudi, Rabu, mengatakan ada dua lokasi yang diusulkan menjadi agenda kunjungan presiden, selain di peternakan sapi juga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Bancar. Tapi, katanya, lokasi TPI batal dikunjungi presiden, sehingga hanya satu lokasi yang akan dikunjungi yaitu peternakan sapi di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, yang lokasinya berdekatan dengan Jawa Tengah. "Lokasi yang akan dikunjungi presiden hanya peternakan sapi, sedangkan TPI batal, sebab kunjungan di Tuban sifatnya hanya "mampir" (singgah)," tandasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan berkembangnya kelompok Sapi Wahyu Utama, berawal dari Djoko Utomo yang mulai mengembangkan berbagai jenis sapi sekitar tahun 2000. "Kegiatan beternak berbagai macam sapi itu kemudian diikuti sekitar 40 peternak sapi yang menjadi anggota inti kelompoknya," katanya, menegaskan. Kelompok sapi setempat, katanya, mengelola secara bersama berbagai macam jenis sapi di lahan seluas 10 hektare. Di lahan tersebut dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan mulai kandang, penanaman rumput juga lainnya. Namun, menurut dia, kelompok peternak di desa setempat kesulitan memasarkan sapinya, sehingga mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar ada pasar sapi di daerah setempat. "Pendirian pasar sapi merupakan usaha memasarkan produksi sapi produksi peternak," jelasnya. Sementara ini, lanjutnya, produksi sapi di daerah setempat dipasarkan ke sejumlah pasar hewan di Bojonegoro, dan Tuban, bahkan pemasarannya sampai jakarta dan Bandung. Ditanya mengenai keberadaan TPI di Bancar, katanya, sudah beroperasi, tetapi para nelayan di daerah setempat masih kesulitan memasarkan hasil tangkapan ikannya di TPI karena hasil tangkapan langsung dibeli tengkulak. "TPI sudah beroperasi yang pengelolaannya ditangani Dinas Perikanan Provinsi Jatim," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014