Surabaya (Antara Jatim) - Penggagas "Panasonic Gobel Award" dan mentor "Stand Up Commedy" Indonesia, Maman Suherman, meminta generasi muda untuk tidak mengkritik semua kesalahan dalam penyelenggaraan negara, namun kritiklah dengan tindakan nyata. "Kalau hanya mengkritik berarti kita tidak mempunyai rasa memiliki terhadap bangsa ini, tapi kalau kita mengkritik dengan tindakan nyata berarti kita mempunyai rasa bangga terhadap bangsa ini," katanya di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Senin. Dalam pembukaan "Komunikasi Fiesta Fakultas Ilmu Komunikasi Widya Mandala" (Komfiest 2014), ia menjelaskan tindakan nyata untuk bangsa ini membutuhkan generasi penerus bangsa yang inovatif, kreatif, dan mempunyai sikap memiliki dan rasa bangga terhadap Tanah Air tercinta. "Yang saya banggakan atas negara ini adalah nilai Bhinneka Tunggal Ika dan kesakralan nilai Pancasila. Bukan hanya sebagai simbol, Pancasila seharusnya mengajarkan bangsa ini tentang pengabdian dan kebersamaan dalam perbedaan," kata jurnalis, penulis, dan pengajar itu. Presenter acara bincang-bincang di salah satu stasiun televisi itu menegaskan bahwa media mempunyai tanggung jawab besar kepada masyarakat untuk "telling the truth", karena itu para pekerja media harus tahu bahwa fakta adalah sakral, tapi opini adalah bebas. "Analoginya, ketika telur diketuk dari luar maka kehidupan akan berakhir, tapi kalau telur diketuk dari dalam, maka kehidupanlah yang muncul," katanya tentang peran seorang jurnalis kepada bangsa dan negaranya. Kepada peserta "Komfiest 2014", ia mengingatkan media dalam memberikan pemberitaan harus selalu menekankan pada kebenaran, objektifitas, melakukan konfirmasi dan verifikasi, serta melakukan "cover both side". Komunikasi Fiesta merupakan acara tahunan Fakultas Ilmu Komunikasi Unika Widya Mandala yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fikom WM. Komfiest 2014 merupakan tahun ketiga dengan mengangkat tema "Bangga Punya Bangsa" yang dimeriahkan dengan empat kompetisi yaitu Publlic Relations Competition (PresCo), Movie Festival, Poster Competition, dan Video Journalist Competition (VJ Comp). Lomba tingkat nasional itu diikuti 10 universitas, yakni Universitas Negeri Jakarta, Universitas Budi Luhur Jakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Diponegoro Semarang. Selain itu, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang, Universitas Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Unika Widya Mandala Surabaya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014