Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 100 perempuan Surabaya mengikuti fashion show dengan menggunakan busana daur ulang yang bahan-bahannya terbuat dari barang bekas maupun sampah anorganik atau kemasan plastik. "Fashion ini dikemas dalam bentuk lomba yang penilainnya berdasarkan kreatifitas busana maupun keterampilan yang diciptakan," ujar penggagas kegiatan, Arie S. Tyawati, kepada wartawan di sela acara "Lomba Kreatifitas Busana Daur Ulang Arie Award" di Surabaya, Minggu. Sebagai seorang model, ia mengaku ingin desain busana untuk peragaan terbuat dari bahan kain seperti biasa. Karena itulah muncul ide menggunakan busana daur ulang sekaligus ingin membuktikan bahwa sampah kemasan plastik sangat berguna. "Terbukti busana yang ditampilkan dan diperagakan sangat inspiratif. Sebelumnya sulit membayangkan ada bunga dari tutup botol plastik, gaun dari karung goni, dan sebagainya," kata wanita yang juga Ketua DPC Gerakan Antinarkotika (Granat) Kota Surabaya tersebut. Pihaknya mengaku sangat mengapresiasi gaun-gaun atau busana yang ditampilkan. Apalagi peserta yang ikut tidak hanya berasal dari usia muda atau remaja saja. Tidak sedikit ibu-ibu rumah tangga unjuk kebolehan berlenggak-lenggok di atas panggung mengenakan pakaian dari bungkus kemasan sabun cuci. "Kegiatan ini tidak akan berhenti sampai di sini saja. Sebagai seorang perempuan, inilah bukti kreatifitas kaum Hawa. Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan itu terampil, kreatif dan berkembang," kata wanita yang akrab disapa Arie Soeripan tersebut. Arie, yang kini mendaftar calon legislator DPRD Jatim dari Partai Nasdem dapil I (Surabaya-Sidoarjo) nomor urut 2 itu juga mengaku akan lebih konsentrasi dan fokus mengembangkan hasil karya seperti ini. Bahkan, lanjut dia, bukan tidak mungkin busana-busana daur ulang ini akan dikaryakan, dikembangkan dan dipamerkan dengan harapan mampu membangkitkan perekonomian perempuan di Jawa Timur dan khususnya di Kota Surabaya. Pada kesempatan tersebut, Camat Jambangan Nono Indrianto, mengaku bangga dengan kreatifitas penggunaan sampah daur ulang yang diubah menjadi gaun indah. Hal semacam ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Kota Surabaya yang memprioritaskan pemanfaatan sampah. "Kami harap kegiatan ini mampu memotivasi warga Surabaya untuk lebih giat dalam pengelolaan sampah. Jangan dikira sampah kemasan plastik setelah tak terpakai tidak bisa dimanfaatkan. Mari bersama memberantas limbah sampah dengan mengelolanya sebaik mungkin," katanya. Menurut dia, dengan dimanfaatkannya limbah sampah menjadi karya berharga maka turut mengurangi beban sampah di kota ini. Apalagi, kata dia, Surabaya sudah dikenal bersih dan mendapat pengakuan nasional maupun internasional karena sukses memanfaatkan limbah sampah dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle) atau menghilangkan, memilah dan memanfaatkan sampah. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014