Oleh Gilang Galiartha Makassar (Antara) - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyatakan bahwa pendidikan yang diterapkan oleh pesantren-pesantren modern di Tanah Air sebetulnya lebih unggul dibandingkan dunia Barat. "Aset utama yang selalu diwariskan dan diajarkan secara turun temurun dalam sistem pendidikan pesantren adalah kegigihan. Itu membuat mereka lebih unggul," kata Dino di hadapan sekira 100 orang santri Pondok Pesantren Modern Pendidikan Al-Quran IMMIM, Makassar, Kamis. Dino menyebutkan salah satu keunggulan yang dimiliki sistem pendidikan pesantren adalah jadwal yang lebih padat dan lebih mula dibandingkan dengan di AS, sebagaimana ia ketahui semasa memimpin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington. "Santri di seluruh Indonesia kegiatannya jauh lebih padat dibandingkan dengan siswa-siswi di AS," kata Dino, yang juga salah satu peserta Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat. "Selain itu para santri terbiasa memulai kegiatan lebih dini, sekira pukul 4:00 pagi kemudian masuk jam sekolah pukul 7:00 pagi, sementara di AS anak sekolah baru masuk pukul 8:45 pagi," ujarnya menambahkan. Kepadatan jadwal kegiatan keseharian itu, menurut Dino, menumbuhkan ketangguhan mental yang dapat menjadi modal penting para santri. Selain itu, pesantren juga menanamkan kebiasaan untuk bergotong royong melalui kewajiban yang diberikan kepada mereka seperti jadwal giliran tugas menata kebersihan dan kerapihan lingkungan pondok. "Di pesantren juga diajarkan sistem solidaritas dan kepemimpinan, yang dibangun melalui kebiasaan santri yang lebih tua mengayomi yang muda," katanya. "Hal-hal yang saya sebutkan itu, hampir tidak bisa ditemui di sistem pendidikan di AS sana," ujar Dino menambahkan. Sementara itu, pondok pesantren modern juga biasanya dicirikan dengan pengajaran sedikitnya tiga jenis bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. "Di sini bahkan diajarkan empat bahasa, termasuk Bahasa Mandarin. Itu menjadi modal besar untuk meraih kesuksesan," ujarnya. Ia meyakini selama ini, siswa-siswi asal Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri selalu bisa bersaing memperoleh prestasi akademik tanpa memandang lokasi negara maupun komposisi pelajar di tempat tersebut. Kunjungan ke Ponpes Modern Pendidikan Al-Quran IMMIM Putra, merupakan rangkaian kegiatan lanjutan Dino di Makassar setelah sehari sebelumnya mengikuti Debat Bernegara bersama 10 orang peserta Konvensi Capres Demokrat yang lain, Rabu (5/3). (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014