Batu, (Antara Jatim) - Satu korban tewas atas nama Nurul Komar (23), warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah melakukan kegiatan rafting (arum jeram) di aliran Sungai Brantas, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat petang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Sasmito, ketika dikonfirmasi mengatakan, selain satu korban tewas, tiga lainnya masih dilaporkan hilang dan dilakukan pencarian oleh tim di sekitar aliran sungai.
"Untuk jasad Komar sudah ditemukan warga di sekitar jembatan Desa Pendem, dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu," katanya.
Menurut Sasmito, pencarian tiga korban hilang di aliran Sungai Brantas telah dihentikan sementara pada pukul 22.30 WIB, karena kondisi sudah sangat gelap dan keterbatasan alat pencarian.
"Kita lanjutkan lagi pencariannya besok pagi, dan kini tim pencarian korban yang terdiri dari BPBD Kota Batu, PMI serta jajaran Polres Batu masih melakukan koordinasi atau rapat terkait pencarian korban," katanya.
Sunarto menjelaskan, kejadian berawal ketika 18 peserta mengikuti kegiatan rafting dengan memberangkatkan lima perahu dari Desa Torongrejo, Kecamatan Beji, Kota Batu.
Rafting itu rencananya akan finish di Desa Areng-Areng atau berjarak sekitar 10 Km dari lokasi awal berangkat, Desa Torongrejo.
Namun, saat mendekati "rest area" atau lokasi peristirahatan, satu perahu dilaporkan terguling dan terseret arus, karena ketika itu arus sungai sedang deras akibat hujan yang turun.
"Dalam satu perahu yang terguling itu ada lima peserta, dan satu ditemukan meninggal, satu lainnya berhasil menyelamatkan diri atas nama Rani Efendi. Tiga lainnya masih dalam pencarian," kata Sasminto.
Sementara itu, satu korban yang selamat, mengalami luka lecet di tangan, kaki, pipi dan dagu, dan masih diberikan perawatan penurun suhu tubuh dan luka lecet. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014