Oleh Ahmad Wijaya Jakarta (Antara) - Candi Borobudur di Indonesia dan Machu Picchu di Peru diusulkan menjadi "sister heritage" dalam upaya untuk meningkatkan dan pertukaran seni budaya kedua negara, mengingat keduanya memiliki bentuk yang menakjubkan dan menarik perhatian dunia. "Saya sudah mengusulkan kepada dubes Peru di sini, dan upaya ini juga mendapat dukungan dari menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu," kata Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia Moenir Ari Soenanda saat berkunjung ke Perum LKBN Antara di Jakarta, Kamis. Saat berkunjung ke Antara, Dubes Moenir bertemu dengan Dirut Perum LKBN Antara Saiful Hadi serta Direktur Pemberitaan Akhmad Kusaeni juga untuk menjajaki kemungkinan kerja sama pertukaran berita dan foto. Menurut dia, KBRI Peru berkeinginan memperagakan pentas seni dan budaya Indonesia di puncak Machu Picchu, demikian pula sebaliknya. Machu Picchu, kata dubes, selama ini sudah menjadi salah satu ikon wisata utama dan menarik bagi wisatawan domestik dan asing yang berkunjung ke Peru. "Sehingga diharapkan bila seni dan budaya Indonesia bisa ditampilkan di situ maka Indonesia akan makin dikenal," ujarnya. Demikian pula sebaliknya, Borobudur selama ini juga sudah menjadi ikon pariwisata terkemuka yang dikenal wisatawan mancanegara. Dia mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu ketika memberikan pembekalan kepada sejumlah dubes baru Indonesia yang akan bertugas di negaranya masing-masing, mengharapkan para dubes bisa mempromosikan pariwisata Indonesia. "Saya sudah mengusulkan agar bisa dijadikan 'sister heritage' dan diharapkan bisa terwujud," ucapnya. Dari berbagai catatan Machu Picchu merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014