Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud (1731 mdpl) di Kabupaten Blitar telah selesai.
"Khusus Blitar sebagian besar sudah tuntas karena memang skalanya tidak seperti daerah lainnya," ujar dia ketika ditemui di sela pembukaan Forum 3 R Lingkungan Hidup di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa.
Berdasarkan data dari Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud di Gedung Negara Grahadi akhir pekan lalu, rekonstruksi bangunan warga yang dilakukan prajurit TNI di Blitar meliputi 305 rumah rusak berat, 101 rusak sedang, dan 8 rusak ringan.
Sedangkan, dari daerah yakni Kediri, Malang, dan Blitar, total ada sekitar 8.615 rumah yang rusak. Status rumah rusak itu dikategorikan menjadi tiga kelompok. Rinciannya, rumah rusak ringan ada 2.227 unit, rusak sedang 2.093 unit, dan rusak berat 4.295 unit.
"Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga dimotori oleh Prajurit TNI. Mereka bergotong royong bersama warga dan relawan, sehingga proses perbaikan berlangsung cepat. Ini yang wajib diapresiasi," kata dia.
Sedangkan untuk daerah lain, hingga saat ini masih dilakukan upaya perbaikan. Semua pihak yang terkait, baik dari TNI, Polri, BNPB, Pemprov hingga pemerintah daerah setempat terus bekerja dan berusaha menyelesaikannya sesuai target.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengungkapkan, target penyelesaian rekonstruksi dan rehabilitasi rumah korban Kelud secepat-cepatnya seminggu dan paling lambat sebulan.
Hanya saja, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menargetkan dalam waktu dua minggu semua rumah milik warga sudah bisa ditempati.
"Kami butuh bantuan doa agar bisa menyelesaikannya paling lambat 8 Maret. Tapi namanya target, tetap bisa tepat. Namun, kami optimistis sudah selesai sebelum target," kata wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.
Terkait bantuan logistik kepada pengungsi, ia mengaku berlebih. Hanya saja, semua tetap akan disalurkan sesuai kebutuhan. Apalagi, lanjut dia, masih banyak yang memberikan atau menyumbangkan untuk korban erupsi Gunung Kelud.
"Salah satu contohnya bantuan dari Kota Depok yang diberikan langsung oleh Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Kami sangat berterima kasih kasih," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Di tempat yang sama Nur Mahmudi Ismail mengaku bantuan tersebut dari masyarakat Depok untuk rehabilitasi bangunan di Kecamatan Puncu, Kediri, karena termasuk daerah yang cukup parah terkena dampaknya.
"Meski nilainya hanya Rp100 juta, namun kami harap bisa membantu. Dana itu nantinya akan digunakan membangun kembali SD Puncu yang tidak bisa digunakan dengan harapan agar anak-anak bisa segera bersekolah lagi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014