Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengirimkan bantuan bibit tanaman pada kelompok tani sebagai upaya agar warga yang menjadi korban erupsi Gunung Kelud (1.731 mdpl) bisa kembali mendapatkan penghasilan. "Kami sudah musyawarah jenisnya (bibit) dan akan didistribusikan ke kelompok tani," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, saat ini sudah tersedia sejumlah bibit tanaman terutama jenis sayur, seperti sawi, kacang panjang, buncis, dan bibit jenis lainnya. Bibit itu dinilai cocok diberikan ke warga korban erupsi, karena masa tanamnya yang relatif lebih singkat. Warga bisa segera menjual hasil tanamannnya ke pasar dan tidak memerlukan modal yang besar. Pihaknya juga menyebut, akan menyediakan sejumlah bibit tanaman lain seperti jagung dan cabai. Namun, untuk cabai masih dianjurkan agar tidak ditanam terlebih dahulu, khawatir air tidak mencukupi. Kemarau hanya tinggal dalam hitungan hari, dan sejumlah sumber air pun sampai saat ini masih ada yang tersumbat pasir pascaerupsi Gunung Kelud pada pertengahan Februari lalu. Untuk bibit cabai tersedia 4 ton serta jagung mencapai 53 ton. Saat ini, juga sudah ada kesanggupan dari produsen bibit di Kediri untuk menyediakan bibit tersebut. Pihaknya menyebut, distribusi itu akan dilakukan di empat kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Kepung, dan Puncu. Namun, unutk saat ini permintaan yang besar justru dari dua kecamatan yaitu Kepung dan Puncu. Widodo mengatakan, pemerintah sudah mempunyai beberapa rencana untuk program bagi para petani pascaerupsi Gunung Kelud, yaitu program jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, memang dianjurkan agar para petani menanam sayuran, agar mereka segera mendapatkan penghasilan. Mereka juga bisa mengganti kerugian akibat gagal panen pada tanaman sebelumnya. Ia juga berharap, petani bisa menerapkan program tumpang sari ketika bercocok tanam, agar mendapakan hasil pertanian yang lebih beragam dan banyak. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014