Jember (Antara Jatim) - Ketua Umum Persid Jember Sunardi mengeluhkan kerusakan Stadion Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, yang cukup parah dan tidak adanya perawatan dari pemerintah kabupaten setempat, sehingga dinilai tidak layak untuk pertandingan sepak bola.
"Dalam APBD tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan Stadion Notohadinegoro karena pihak Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) tidak mengusulkannya," kata Sunardi yang juga anggota Komisi C DPRD Jember, Senin.
Menurut dia, Persid yang masuk dalam Divisi Utama Indonesia Super League 2014 terpaksa mendaftarkan stadion kebanggaan masyarakat Jember yang rusak parah itu sebagai kandang "homebase" karena tidak ada pilihan stadion lain.
"Pembangunan Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) molor dari batas waktu yang ditentukan eksekutif, sehingga kami tidak bisa menggunakan stadion tersebut dan terpaksa menggunakan Stadion Notohadinegoro yang sebenarnya tidak layak," paparnya.
Ia berharap semua pihak, terutama PSSI Jember yang selama ini menggunakan Stadion Notohadinegoro untuk menggelar berbagai kompetisi sepak bola untuk iuran menyisihkan anggaran demi memperbaiki stadion tersebut.
"PSSI masih bisa menggunakan dana APBD, sedangkan Persid Jember sudah tidak diperbolehkan menggunakan dana yang bersumber dari kas daerah," katanya.
Sunardi menyayangkan tidak adanya biaya perawatan stadion yang maksimal, padahal stadion tersebut sering digunakan untuk kegiatan konser atau kegiatan yang digelar oleh pihak "event organizer" yang menghasilkan uang.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum membenarkan tidak adanya alokasi anggaran untuk biaya perawatan Stadion Notohadinegoro dalam APBD 2014 karena anggaran tersebut sudah dialokasikan pada APBD 2013.
"Perawatan itu menjadi tanggungan Persid Jember, agar stadion layak ditempati laga Divisi Utama, sehingga pengurus dan manajemen Persid harus berusaha maksimal untuk memperbaiki sejumlah sarana stadion yang rusak," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Ia berharap manajemen Persid melakukan komunikasi yang baik dengan pihak PSSI Jember dan Jember United yang kini masuk Divisi I, sehingga tanggung jawab perawatan tidak hanya dibebankan pada Persid saja.
"Kalau pembangunan stadion utama JSG senilai Rp200 miliar tidak molor, maka seluruh laga kompetisi bisa digelar di sana dengan kapasitas penonton sebanyak 25 ribu orang," ujarnya.
Pantauan di lapangan, banyak rumput dan ilalang memenuhi sejumlah tribun, sebagian atap tribun bocor saat hujan, dan sisi selatan ada sebagian tribun yang jebol, serta kondisi rumput di lapangan yang tidak terawat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014