Kediri (Antara Jatim) - Sejumlah pengungsi bencana letusan Gunung Kelud menyerbu beberapa unit kendaraan logistik Relawan "La Nyalla Academia" yang berada di radius tujuh kilometer dari puncak gunung yakni di Desa Satak Kabupaten Kediri. "Meski warga sempat mengejar kendaraan logistik yg membawa bantuan tapi kami bisa menenangkan mereka. Silakan ke posko simpul kami, nanti didistribusikan secara merata dan alhamdulillah kondisi itu bisa kembali kondusif," kata Koordinator Relawan "La Nyalla Academia", Surin Welangon, di Kediri, Jumat. Mengenai jumlah relawan, ungkap dia, yang berada hampir sepekan di Kediri mencapai 75 orang. Mereka membantu membersihkan beberapa tempat ibadah dan rumah warga sembari membagikan pakaian dan barang kebutuhan pokok. "Bahkan, sebagian warga Desa Satak sudah mulai kembali ke rumah mereka pascamengungsi," ujarnya. Namun, ungkap dia, ada sebagian warga yang telah membersihkan tempat ibadah dan rumah justru kembali ke pengungsian. Secara keseluruhan, desa ini berpenghuni 540 kepala keluarga (KK) atau sejumlah 1.550 jiwa. "Meski kemarin (20/2) status Kelud resmi diumumkan dari 'awas' menjadi 'siaga'. Tapi, warga tetap tidak diperbolehkan mendekat di radius lima Kilometer dari puncak," katanya. Oleh karena itu, tambah dia, pihaknya tetap siaga sekaligus menyosialisasikan catatan dari penurunan status Gunung Kelud agar warga mengetahui dan bisa menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Di sisi lain, sebagian timnya juga bergerak ke titik simpul posko pengungsian di Desa Siman, Kecamatan Kepung yang jumlah pengungsinya mulai berkurang. "Lalu, bergerak ke atas ke titik simpul Desa Mangli Kecamatan Puncu. Di titik tersebut, kami juga melakukan pembersihan sisa-sisa dampak letusan dan membagikan bantuan," katanya. Terkait bantuan yang dibagikan, sebut dia, tidak hanya makanan dan pakaian tetapi alat-alat kebersihan. Selain itu, juga menyalurkan air bersih guna memenuhi kebutuhan warga. Pada hari Kamis (20/2), bantuan didistribusikan di lima titik simpul posko La Nyalla Academia dan 2 titik simpul baru. "Kami mulai fokus membantu pembersihan debu dan batu-batu. Selain rumah dan tempat ibadah, jalan akses desa juga kami bersihkan," katanya. Jumlah pengungsi di titik simpul "La Nyalla Academia" di Kediri, lanjut dia, mencapai 7.300 jiwa. Mereka tersebar di sembilan desa atau berada di tiga kecamatan. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014