Malang (Antara Jatim) - Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof Dr Gusti Muhammad Hatta meminta agar bangsa Indonesia tidak menjual sumber daya alam yang masih mentah secara terus-terusan ke luar negeri, tapi harus dalam bentuk olahan yang dikemas menarik dengan kualitas terjamin. "Orang Indonesia ini tidak sadar atau sombong, sumber daya alam (SDA) kita ini sangat luar biasa, tapi yang kita jual kenapa yang mentah-mentah saja. Kita hanya menyuruh orang luar negeri untuk mengerjakan hingga menjadi produk olahan yang berkualitas, tapi kita justru tidak mendapatkan apa-apa dari produk itu," tegasnya di Malang, Senin. Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) mengatakan hal itu disela-sela menjadi pembicara kunci dalam peresmian Laboratorium "Ma Chung Research Center for Phothosyntetic Pigments" (MRCPP) di kampus setempat. Menristek berharap Indonesia mampu mengembangkan produk-produk mulai dari hilir hingga hulu dengan memanfaatkan Iptek dan penelitian agar ada nilai tambahnya, sebab sumber daya alam (SDA) yang dimiliki harus dihemat dan ditekan ekplorasinya. Sebab, kalau tidak dan bangsa Indonesia hanya menjual produk masih mentah, katanya, SDA akan terus dikuras oleh negara lain. "Oleh karenanya dengan penguasaan teknologi dan ahsil-hasil penelitian unggulan, saya yakin kita akan mampu menguasa pasar mulai dar i hulu hingga hilir," tegasnya. Kalaupun SDA tersebut harus diekplorasi dan dikerjasamakan dengan pihak lain, lanjutnya, aturan dan komitmen dalam naskah perjanjian (MoU)-nya juga harus jelas. Bagaimana pembagian hasilnya maupun pasarnya. Bangsa Indonesia, tegas Menristek, jangan hanya menjadi pasar produk-produk dari luar negeri, sementara bahan bakunya dari Indonesia yang dibeli dengan harga murah dan nantinya dikembalikan dalam bentuk produk yang dijual dengan harga sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk mempercepat daya saing para peneliti maupun sumber daya manusia (SDM) di lingkungan peneliti maupun ahli teknologi, negara sudah menganggarkan dana untuk membiayai pendidikan SDM yang lebih tinggi (S2-S3), baik di dalam maupun luar negeri negeri sebesar Rp1 triliun lebih. Apalagi, lanjut Menristek, tahun depan sudah dimulai pasar bebas ASEAN, sehingga mau tidak mau SDM di negeri ini harus lebih berkualitas agar bisa bersaing dan bertahan dari gempuran asing. Peningkatan kualitas SDM penelitian dan teknologi itu nantinya juga akan berimbas pada peningkatan produktivitas, pelayanan dan kemudahan perlindungan dan pertahanan. "Dengan kualitas SDM yang meningkat ini, kita juga terus berupaya melakukan penelitian di bidang apapun agar negara kita bisa lebih maju dan yang penting mampu menghasilkan produk olahan yang berkualitas agar tidak hanya menjual barang mentah saja," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014