Blitar (Antara Jatim) - Puluhan siswa kelas I-V SD Negeri Nglegok 3, Kabupaten Blitar, Jawa Timur diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan, karena bangunan ruang kelas digunakan sebagai posko pengungsian warga korban letusan Gunung Kelud.
Antara di Blitar, Senin pagi melaporkan, sekitar 90 dari total siswa SD Negeri Nglegok 3 terpaksa menggunakan ruang gedung serbaguna milik Koperasi Pengawai Negeri (KPRI) Kecamatan Nglegok yang lokasinya persis berada di depan sekolah mereka.
Para siswa dari kelas I hingga kelas VI dikumpulkan menjadi satu di gedung seukuran dua ruang kelas reguler tersebut untuk mendapat pengertian mengenai situasi darurat bencana yang menyebabkan proses belajar-mengajar tidak bisa berjalan normal seperti biasanyaa.
"Sekolah sedang digunakan untuk penampungan saudara-saudara kita yang mengungsi akibat letusan Gunung Kelud. Jadi sementara untuk anak-anak kelas I-V diliburkan, setidaknya hingga Rabu (19/2)," kata guru Kelas VI, Hanim Sriyati.
Saat menyampaikan pengarahan, seluruh dewan guru terlihat hadir mendampingi seluruh murid.
Pemberitahuan kondisi darurat bencana yang mengharuskan siswa libur sementara dilakukan perwakilan guru kurang lebih 15 menit sebelum kemudian para murid dipulangkan.
"Hanya kelas VI yang tetap masuk seperti biasa karena harus persiapan menghadapi ujian akhir nasional (UN). Untuk siswa kelas I-V belajar di rumah," jelas guru yang lain, Rini.
Pemandangan serupa terlihat di SMK Negeri I Nglegok yang sebagian ruang kelasnya juga digunakan sebagai tempat pengungsian.
Dari total 400-an siswa di 12 kelas yang ada, sekitar 60 persen siswa kelas X dan XII masuk sekolah.
Namun pihak sekolah akhirnya hanya menggelar kegiatan belajar-mengajar untuk siswa kelas XII dengan pertimbangan persiapan menghadapi ujian nasiona.
"Kelas I (kelas X) juga masuk, tapi tidak ada KBM dan diperbolehkan pulang lebih awal," kata Reda, siswa kelas X SMKN I Nglegok.
Keterangan salah satu guru pengajar, normalisasi aktivitas belajar-mengajar di sekolah mereka masih akan dikoordinasikan lagi dengan pihak UPT Dinas Pendidikan Nglegok dalam beberapa hari mendatang, setelah para pengungsi dipulangkan ke desa masing-masing.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blitar mengkonfirmasi pengungsi yang saat ini tinggal di posko-posko pengungsian SDN Nglegok 3 dan SMKN 1 Nglegok berjumlah sekitar 591 jiwa, berasal dari Desa Penataran, Sumberasri, Pacuh, serta beberapa perkampungan lain yang berada di zona bahaya letusan Gunung Kelud.
Selain di Nglegok, BPBD Blitar juga membuka posko-posko pengungsian di Kecamatan Garum, dan Wlingi dengan total pengungsi tercatat sebanyak1.639 jiwa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014