Surabaya (Antara Jatim) - Erupsi Gunung Kelud di Kediri belum mempengaruhi distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Jawa Timur karena penyaluran komoditas tersebut aman sampai sekarang. "Meski sejumlah titik distribusi BBM terkena debu vulkanik, hingga kini kami masih melakukan kegiatan penyaluran di wilayah Jawa Timur," kata General Manager Marketing Operation Region V PT Pertamina (Persero), Giri Santoso, saat pelepasan bantuan yang dilaksanakan di Kantor Pertamina Region V, di Surabaya, Jumat. Selain itu, ungkap dia, pasokan BBM di Jatim masih tetap lancar seperti kondisi normal. Apalagi, debu vulkanik tersebut juga tidak mengganggu infrastruktur penyaluran BBM dikarenakan tidak ada fasilitas yang terletak di atas gunung. "Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak ada masalah dan tidak ada yang rusak. Bahkan, tetap ada kegiatan penyaluran BBM dari depot ke SPBU," katanya. Untuk mengantisipasi pangkalan yang tutup di area bencana, tambah dia, Pertamina juga menyiapkan Operasi Pasar di beberapa titik yang terkena dampak letusan Gunung Kelud. "Seperti di Wates (Agen PT Trisnawati dan Polsek Ngancar), Pare, Kediri (Pasar Pahing), dan Blitar," katanya. Secara terpisah, Juru bicara PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir, menambahkan, pihaknya selalu memantau perkembangan di daerah Gunung Kelud dan sekitarnya. Untuk menjamin pasokan BBM, perseroan itu juga menggandeng aparat kepolisian. "Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pengawalan. Apalagi, sampai sekarang memang ada masalah jarak pandang yang sangat terbatas," katanya. Mengenai konsumsi BBM di daerah Gunung Kelud, prediksi dia, volumenya justru semakin turun. Penyebabnya, aktivitas masyarakat kian berkurang mengingat banyak yang mengungsi ke tempat lebih aman. "Selain itu, mobilitas masyarakat juga tidak seperti hari biasa," katanya. Sebelumnya, letusan Gunung Kelud terjadi pada hari Kamis (13/2) pada pukul 22.50 WIB. Akibat erupsi tersebut, semburan abu vulkanik menyebar ke sejumlah wilayah di Jawa Timur, Yogjakarta, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014