Blitar (Antara Jatim) - Ratusan mahasiswa kesehatan dari sebuah politeknik yang berasal dari Kediri, Blitar, dan Malang menyelenggarakan simulasi menghadapi letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl). Sri Winarni, salah seorang panitia, Sabtu mengatakan simulasi dilakukan sebagai upaya kesiapan mental bagi para calon tim medis tersebut. Terlebih lagi, status Gunung Kelud saat ini sudah naik dari semula aktif normal ke waspada sejak Minggu (2/2). "Kami selenggarakan ini. Kami sengaja mengambil tema tentang siaga menghadapi letusan gunung. Sebagai calon tenaga medis, harus siap jika diterjunkan sewaktu-waktu," katanya. Dalam simulasi tersebut, terlihat nyata bagaimana kepanikan warga terlihat. Mereka berlarian tak tentu arah mencari saudara mereka yang hilang. Selain di desa, kepanikan juga terlihat di posko kesehatan. Bahkan, terdapat pasangan suami istri, dimana si perempuan sedang hamil dan memerlukan bantuan medis. Dalam simulasi tersebut, juga terdapat sejumlah warga yang terluka akibat kecelakaan. Petugas medis dengan sigap berusaha menolong para korban dan dimasukkan ke mobil ambulans untuk mendapatkan perawatan. Simulasi itu dilakukan oleh ratusan mahasiswa di poltek tersebut gabungan di tiga daerah yaitu Kediri, Blitar, dan Malang. Kegiatan itu sendiri diselenggarakan di Dusun Karanganyar, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, yang merupakan salah satu daerah yang terdampak letusan Gunung Kelud. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014