Malang (Antara Jatim) - Relawan Demokrasi di bawah naungan Komisi pemilihan Umum Kota Malang, Jawa Timur, membidik mal-mal yang ada di daerah itu untuk melakukan sosialisasi pemilihan legislatif yang digelar 9 April nanti.
"Mal-mal yang menjadi bidikan kami di anatranya adalah Mal Olympic Garden (MOG) di jalan Kawi dan Malang Town Square (Matos) di Jalan Veteram, sebab dua mal ini merupakan terbesar di Kota Malang dan tingkat kunjungannya cukup tinggi," kata salah seorang relawan demokrasi Kota Malang Dendy Prayoga, Sabtu.
Ia mengemukakan sosialisasi yang dilakukan di mal itu, selain membuka stand untuk informasi, konsultasi atau mengecek data masyarakat yang masuk daftar pemilih tetap (DPT), juga membagikan ribuan selebaran terkait pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) April nanti.
Bagi warga yang ingin memastikan dirinya apakah sudah masuk dalam DPT atau belum, lanjutnya, bisa mengecek di stand yang ada di mal tersebut. Bagi yang sudah masuk dalam DPT, pasti akan muncul data-datanya dan tempat pemungutan suara (TPS) tempat mereka mencoblos.
Dan, bagi warga yang tidak muncul data-datanya, berarti belum masuk DPT, sehingga harus mendaftar sebagai daftar pemilih khusus.
Cara pendaftarannya, cukup lapor ke RT dan RW tempat domisili dengan membawa kartu identitas, baik KTP maupun kartu keluarga (KK), yang nantinya dilaporkan ke PPS kelurahan dan dicatatkan dalam daftar pemilih khusus.
Menurut Dendy, dari dua hari (7-8/2) membuka stand di mal, ternyata masih banyak warga Malang yang belum mengetahui apakah dirinya terdata sebagai pemilih Pileg atau tidak. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini masyarakat bisa melakukan pengecekan secara online di stand relawan demokrasi di mal.
Ia mengaku alasan pemilihan mal sebagai titik sosialisasi, semata-mata karena banyak warga Kota Malang yang berkunjung ke mal, sehingga mal dinilai sebagai salah satu lokasi yang epaling fektif.
Selain membidik mal, relawan demokrasi tersebut juga akan melakukan sosialisasi dengan berkeliling ke sekolah dan tempat ibadah. "Kami berharap para pencoblosan Pileg 9 April nanti, angka golongan putih (golput) di Kota Malang bisa ditekan secara maksimal," ujarnya.
Sementara itu Komisioner Divisi SDM, Organisasi dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Malang Zaenuddin mengatakan pihaknya bekerja sama dengan relawan demokrasi juga membidik tempat umum lainnya untuk mensosialisasikan Pileg 2014, seperti rumah sakit serta tempat lain yang sering dikunjungi masyarakat.
Relawan demokrasi KPU Kota Malang sebanyak 25 orang, yang terbagi dalam lima segmen, yakni segmen keagamaan, perempuan, pemilih pemula, orang pinggiran serta disabilitas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014