Gresik, (Antara Jatim) - Pelayaran menuju Pulau Bawean dari Pelabuhan Gresik, Jawa Timur sudah mulai dibuka, namun masih tertutup untuk jenis kapal penumpang karena kondisi gelombang Laut Jawa masih di atas dua meter. Kepala Seksi Kepelabuhanan Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik, Nanang Afandi, Selasa, mengatakan mulai hari ini sudah ada kapal jenis tongkang yang berlayar dari Pelabuhan Gresik, berikutnya akan disusul sejumlah kapal yang memuat bahan keputuhan pokok. "Untuk hari ini yang sudah berlayar kapal jenis tongkang, dan jika kondisi terus membaik kemungkinan menyusul kapal yang memuat kebutuhan pokok, khususnya untuk warga Pulau Bawean," ujarnya. Dikatakannya, untuk kapal penumpang masih dilarang berlayar karena sesuai aturan kapal bisa berlayar bila gelombang Laut Jawa mencapai dua meter, sebab jenis kapal penumpang terbuat dari bahan fiber. "Untuk kapal penumpang diperkirakan pekan depan baru bisa berlayar, oleh karena itu mudah-mudahan cuaca bisa terus membaik, sehingga aktifitas pelayaran bisa dimulai lagi di Pelabuhan Gresik," katanya. Sebelumnya, pihak Adpel Gresik mengeluarkan larangan berlayar pada 14 Januari 2014 bagi semua jenis kapal di pelabuhan setempat, untuk menghindari kecelakaan akibat gelombang tinggi. Sesuai laporan yang diterima Adpel Gresik dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, cuaca buruk yang melanda perairan Laut Jawa mengakibatkan gelombang setinggi lima meter. Sementara akibat larangan berlayar, sejumlah harga kebutuhan pokok di Pulau Bawean melonjak hingga 40 persen dari harga normal. "Kita harapkan kondisi cuaca semakin membaik, dan kapal pengangkut kebutuhan pokok untuk Pulau Bawean bisa berlayar dari Pelabuhan Gresik, sehingga bisa diantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di sana," kata Nanang.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014