Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jatim, mewaspadai banjir bandang dan tanah longsor disebabkan di wilayah setempat terdapat sejumlah sungai yang rutin menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor. "Kewaspadaan menghadapi ancaman banjir bandang termasuk tanah longsor kita lakukan sampai Maret. Meskipun selama musim hujan tahun ini belum ada kejadian banjir bandang dan tanah longsor," kata Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid, Senin. Ia menjelaskan pihaknya memetakan daerahnya yang rawan diterjang banjir bandang dan tanah longsor berdasarkan kejadian tahun lalu. Sesuai data, katanya, banjir bandang telah melanda 13 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, antara lain, Kecamatan Gondang, Padangan, Sukosewu, Sekar, Dander, yang disebabkan meluapnya anak sungai di daerah setempat. Akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan sekitar 120 rumah warga rusak dengan perkiraan kerugian mencapai Rp390,6 juta. Selain itu, tanah longsor tahun lalu terjadi di 19 desa yang tersebar di 13 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kepohbaru, Baureno, Bubulan, Dander, Padangan juga kecamatan lainnya. Akibat tanah longsor mengakibatkan puluhan rumah warga dan jalan rusak, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp167 juta. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir bandang dan tanah longsor tahun lalu," ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi tersebut tidak termasuk daerah yang biasa menjadi langganan banjir Bengawan Solo. "Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sebagian besar melanda wilayah selatan Bojonegoro akibat rusaknya kawasan hutan," katanya, menegaskan. Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menyebutkan sejumlah anak sungai Bengawan Solo yang rawan menimbulkan banjir bandang yaitu Kali Kening, Kali Pacal, dan Kali Semar Mendem. Mengantisipasi banjir bandang, katanya, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, telah dipasang peralatan peringatan dini banjir. "Di daerah setempat dipasang peringatan dini bahaya banjir, sebab selama musim hujan bisa terjadi banjir bandang beberapa kali," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014