Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan massa lembaga swadaya masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur berunjuk rasa menuntut pembubaran tim seleksi sebagai bentuk protes hasil 20 besar calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi periode 2014-2019, Rabu. "KPU RI harus membubarkan tim seleksi jika tidak bisa menjalankan tugas amanahnya sesuai peraturan dan hukum yang berlaku," ujar koordinator aksi, Rubby Kuntoro Wicaksono, ketika ditemui di sela unjuk rasa di di Sekretariat Timsel, Jalan Dharmawangsa Surabaya. Pihaknya khawatir penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014 tidak bisa berjalan baik, netral dan berkualitas karena komisioner KPU kredibelitasnya dipertanyakan. Dalam aksinya, massa juga menuntut tim seleksi membuka hasil tes calon komisioner karena selama ini tim seleksi terkesan menutupi proses seleksi dan terdapat kejanggalan yang mengindisikan ketidaknetralan. "Tim seleksi harus netral, tranparan sesuai dengan peraturan dan hukim yang berlaku. Intinya, kami mendesak KPU RI agar meninjau kembali tim seleksi," kata dia. Rubby juga mengungkapkan, jika tuntutannya tidak dipenuhi maka LIRA akan demo dalam jumlah massa yang lebih besar hingga aksinya ditanggapi. Dalam aksinya, massa membawa beberapa poster bertuliskan "Bubarkan Timsel, Jalankan aturan dan tahapan seleksi dengan benar", "Heiii Timsel jangan kau bodohi Rakyat", "Priitt kartu kuning tim seleksi", serta tulisan lainnya. Hanya saja, tidak ada anggota tim seleksi di sekretariat sehingga massa hanya menyerahkannya ke staf kesekretariatan. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Anggota Tim Seleksi Nurul Baizah mengatakan bahwa hasil yang dikeluarkan sudah murni sesuai tes dan kemampuan peserta. "Tim seeksil tidak pernah melakukan intervensi apa-apa karena itu hasil akumulasi serangkaian tes. Mulai tes tulis, psikologi, hingga kesehatan. Kami bekerja menjaga integritas dan berdasarkan aturan yang ditetapkan KPU RI," katanya sambil mengatakan bahwa tim seleksi sedang rapat sehingga tidak bisa menemui pengunjuk rasa. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014