Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) segera membersihkan tumpahan minyak mentah di perairan Laut Jawa wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang terjadi akibat putusnya selang penyalur minyak pada Selasa pagi. General Manager JOB PPEJ Eddy Frits Dominggus ketika dikonfirmasi wartawan dari Surabaya, Selasa malam, menjelaskan pihaknya telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai SOP Migas agar kejadian itu tidak menimbulkan dampak lebih luas yang dapat merugikan masyarakat. "Tumpahan minyak mentah itu akan langsung dibersihkan begitu kondisi cuaca membaik. Putusnya selang penyalur minyak itu murni 'force majeure", akibat cuaca buruk di perairan Laut Jawa," katanya. Eddy Frits mengungkapkan saat peristiwa terjadi, ketinggian gelombang di perairan Laut Jawa mencapai sekitar 4-5 meter dengan kecepatan angin 25 knot sehingga mengakibatkan putusnya tali pengikat pada "Floating Storage Offloading" (FSO) atau kapal tangker Cinta Natomas. Kondisi itu membuat FSO Cinta Natomas terpisah dari "Single Buoy Mooring" (SBM) sehingga terjadi penghentian pengiriman minyak mentah dari Lapangan Mudi yang berada di Kecamatan Soko, Tuban. Putusnya tali pengikat membuat FSO Cinta Natomas sempat terseret arus beberapa ratus meter ke arah timur, sebelum kemudian dua kapal tunda membantu evakuasi kapal tersebut ke lokasi aman sekitar tiga mil dari lokasi sandar semula untuk lepas jangkar. "Perbaikan diperkirakan memakan waktu sekitar lima hari, tetapi itu pun bergantung pada kondisi cuaca. Bila cuaca seperti saat ini, perbaikan bisa membutuhkan waktu lebih lama. Menurut informasi, cuaca diperkirakan membaik pada hari Sabtu (25/1)," ujar Eddy. Ia menambahkan peristiwa itu tidak sampai menghentikan produksi, karena produksi minyak masih bisa ditampung di Central Processing Area (CPA) Lapangan Mudi. "Tidak sampai produksi stop total, kami hanya menurunkan produksi. Begitu bisa diperbaiki, produksi minyak akan ditingkatkan lagi," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014