Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro optimistis mampu membangun 77 embung lebih dengan alokasi anggaran mencapai Rp10 miliar dari APBD 2014, sebagai usaha menambah jumlah tampungan air untuk mengatasi kekeringan. "Pembangunan embung dilakukan secara swakelola sebanyak 63 embung dan sistem kontrak sebanyak 14 embung," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto, Jumat. Ia menjelaskan sudah memiliki sembilan unit alat berat jenis "backhoe", satu truk trailer, dua buldoser dan tiga dump truk yang akan dimanfaatkan untuk membangun embung secara swakelola. "Pembangunan embung secara swakelola biayanya lebih murah dibandingkan dengan sistem kontrak," katanya. Menurut dia, embung yang akan dibangun di daerahnya tersebut memanfaatkan tanah kas desa (TKD) dan tanah "Solo valei werken" (SVW) dengan daya tampung air berkisar 15.000-20.000 meter kubik. Mengenai pemanfaatan TKD, katanya, tidak ada masalah bisa langsung dikerjakan, tapi pemanfaatan tanah SVW harus memperoleh izin dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengairan. "Pemkab sudah memprose pengajunan izin pemanfaatan tanah SVW di 50 lokasi kepada Dirjen Pengairan," jelasnya. Ia juga menjelaskan jumlah embung yang bisa dibangun tahun ini kemungkinan masih akan bertambah yang akan dialokasikan dalam APBD Perubahan. "Kemungkinan pembangunan embung yang akan di alokasikan di dalam anggaran APBD Perubahan sekitar 20 embung," ucapnya. Ia optimistis pembangunan 1.000 embung di daerahnya sebagai usaha mengatasi kekeringan di musim kemarau tidak sulit direalisasikan dengan adanya sejumlah peralatan berat yang sudah dimiliki. "Rata-rata satu peralatan "backhoe" mampu dimanfaatkan mengerjakan pembangunan tujuh embung selama setahun dengan memperhitungan musim hujan berhenti bekerja," tambah Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pengairan Bojonegoro Sapto Sumarsono Data di Dinas Pengairan setempat, jumlah pembangunan embung yang berjalan setahun lalu yang dikerjakan secara swakelola 16 embung dan sistem kontrak 100 embung dengan alokasi anggaran Rp30 miliar. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014