Tulungagung (Antara Jatim) - Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, bekerja sama dengan jajaran kepolisian dan TNI setempat menyiapkan ratusan personel tanggap darurat bencana menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengenai peningkatan intensitas curah hujan selama Desember. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto, Senin, mengatakan kesiagaan personel dan relawan diberlakukan di semua wilayah, baik tingkat kecamatan hingga desa-desa. "Koordinasi kami lakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk mengantisipasi risiko dampak bencana maupun langkah-langkah penanggulangannya apabila benar-benar terjadi," kata Suroto usai menghadiri apel kesiagaan pasukan tanggap darurat bencana di halaman Mapolres Tulungagung. Selain personel, apel bersama yang diikuti satu peleton pasukan dari Polres Tulungagung dan satu peleton pasukan TNI di bawah Kodim 0807 Tulungagung tersebut juga dilakukan untuk memeriksa kelengkapan sarana dan prasaran tanggap darurat bencana. Hasilnya, menurut Suroto, perlengkapan tanggap darurat bencana yang dimiliki BPBD setempat masih tergolong minim. "Memang belum lengkap, tapi saya kira mencukupi untuk melakukan kegiatan tanggap darurat bersifat sementara," ujarnya. Bupati Sahri Mulyo dalam kesempatan yang sama mengindikasikan adanya kendala yang sama. Ia menyebut beberapa bantuan peralatan untuk operasional tim tagana, seperti motor trail dan mobil pikup segera didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) maupun Pemprov Jatim. "Kami upayakan semaksimal mungkin agar penanggulangannya maksimal meski dengan sumberdaya terbatas," ujarnya. Ia mengemukakan hampir semua wilayah di Tulungagung rawan bencana. Tulungagung bagian barat, seperti wilayah Kecamatan Sendang, Pagerwojo, dan Karangrejo diidentifikasi sebagai kawasan yang memiliki potensi longsor dengan tingkat kerawanan tinggi. Sementara wilayah Tulungagung dataran seperti Kecamatan Boyolangu, Kota Tulungagung, Kauman, Sumbergempol, Ngunut dan Rejotangan dikenal sebagai daerah langganan banjir serta angin puting beliung. "Kalau daerah selatan itu potensi bencananya terutama dalah tsunami, sama dengan kawasan pesisir selatan di daerah lainnya. Semua rawan, karena itu semua harus waspada," tegas Sahri. Menyambut seruan itu, Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto memastikan seluruh pasukannya siaga penuh, mulai di tingkat kecamatan hingga desa. Ia juga telah menginstruksikan kesiagaan bagi seluruh personel babinkamtibmas di setiap desa agar secepatnya memberi informasi ke jajaran polsek dan polres jika sewaktu-waktu daerahnya terjadi bencana. "Kami siagakan tidak kurang dari satu peleton pasukan. Pemantauan kerawanan bencana dilakukan dengan skema satu desa satu personel untuk mendukung tim BPBD dalam mengantisipasi setiap potensi bencana di daerah-daerah," kata Whisnu.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013