Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan 550 personel satuan reaksi cepat (SRC) di Malang dalam menghadapi berbagai bencana di wilayah timur, yang kemungkinan terjadi selama musim hujan tahun ini. "Tim SRC di Malang akan diturunkan untuk mendukung Tim SRC yang ada di daerah kalau terjadi bencana dengan skala besar, seperti bencana banjir luapan Bengawan Solo pada 2008 lalu," kata Kepala BNPB Syamsul Maa'rif di Bojonegoro, Jatim, Kamis. Namun, katanya, kalau terjadi bencana dengan skala kecil atau biasa yang bisa ditangani SRC di daerah, maka SRC di Malang tidak harus diturunkan. "Tim SRC di Malang yang terdiri dari TNI/Polri, Brimob, juga berbagai pihak lainnya dilengkapi dengan berbagai peralatan, seperti pesawat heli, perahu karet untuk melakukan evakuasi korban bencana termasuk dilengkapi dengan sarana komunikasi," ucapnya, menegaskan. Ditanya apakah jumlah personel SRC mencukupi, ia mengatakan kalau memang terjadi bencana dengan skala besar maka teknis penanganan bencana Tim SRC Malang akan bekerja sama dengan Tim SRC yang ada di daerah. Lebih lanjut ia menjelaskan BNPB sudah membuat rencana kontijensi bencana nasional dalam menghadapi kemungkinan ancaman bencana selama musim hujan tahun ini, di antaranya, bencana banjir, tanah longsor, rob, juga bencana lainnya. Pembuatan rencana kontijensi bencana, katanya, mengacu masukan dari berbagai pihak, mulai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyangkut curah hujan, Dinas Pekerjaan Umum menyangkut daerah aliran sungai (DAS) kritis. Selain itu, lanjutnya, juga masukan dari Angkatan Laut (AL) menyangkut ancaman banjir rob dan pihak lainnya yang profesional. "Menjelang akhir Desember rencana kontinjensi bencana akan kita perkuat untuk mengevaluasi kekurangan persiapan kita," tuturnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013