Pacitan (Antara Jatim) - Upaya jajaran kepolisian dalam memburu dan menangkap hidup atau mati komplotan perampok bersenjata api yang beraksi di sebuah toko perhiasan di Pasar Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Ahad (3/11), sejauh ini masih nihil. Para pelaku yang disebutkan berjumlah dua orang diduga berhasil keluar dari wilayah Pacitan, meski seluruh jalur utama menuju maupun dari kota di ujung barat Jawa Timur tersebut telah diblokir oleh polisi. "Kami telah membentum timsus (tim khusus) untuk mengungkap kasus ini," kata Kapolres Pacitan, AKBP Aris Haryanto, Rabu. Selain melakukan perburuan di seputar wilayah-wilayah Pacitan maupun luar daerah yang diperkirakan menjadi arah pelarian perampok, timsus kepolisian saat ini juga intens melakukan pemeriksaan sejumlah saksi perampokan. Disebutkan, sejauh ini sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan tentang perampokan tersebut, di antaranya, pemilik toko emas yang dijarah dua perampok serta beberapa pedagang yang kebetulan di dekat lokasi kejadian dan melihat langsung detik-detik perampokan emas. Kapolres mengisyaratkan saksi perampokan dua kilogram emas tersebut dimungkinkan terus bertambah. Untuk memudahkan pihak kepolisian menelusuri jejak pelaku tindak kejahatan tersebut, Polres Pacitan juga aktif berkoordinasi dengan kepolisian resor penyangga, seperti Polres Trenggalek, Ponorogo, dan Wonogiri. "Kami terus berbagi informasi dengan Polres Trenggalek, Ponorogo, dan Wonogiri (Jawa Tengah)," ujarnya. Senada, Kasat Reskrim Polres Pacitan, AKP Sukimin mengatakan, upaya pengejaran pelaku perampokan juga dengan cara mengidentifikasi beberapa barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Salah satunya, ungkap Sukimin, adalah meneliti delapan selongsong peluru senjata api jenis pistol yang dimuntahkan dari tiga pistol milik pelaku untuk dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik Polda Jatim. Peristiwa perampokan itu terjadi Ahad, 3 November 20013 sekitar pukul 05.30. Saat itu, dua orang yang baru turun dari sepeda motor Suzuki Satria FU langsung menyalakan peluru. Perampok yang mengenakan helm dan penutup muka menyuruh orang-orang yang ada di lokasi untuk tiarap. Mereka menggasak perhiasan emas di etalase, lantas memasukkannya ke dalam tas kecil. Sugiyono, ayah Endro Tri Subroto pemilik toko emas bermaksud melawan dengan melemparkan dua anak timbangan ke pelaku. Namun, upaya perlawanan Sugiyono lebih dulu diketahui perampok. Sugiyono ditembak sehingga sebuah peluru menembus pinggul kirinya. Kedua perampok berhasil kabur dua kilogram aneka perhiasan emas dengan mengendarai sepeda motor berpelat nomor AG 8544 YB ke arah timur. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013