Bangkalan (Antara Jatim) - Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Makmun Ibnu Fuad memastikan pelaksanaan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan pemkab setempat bebas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). "Karena yang akan menentukan seseorang itu lulus atau tidak adalah hasil tes atau kemampuan dirinya sendiri," kata Makmun seusai meninjau pelaksanaan rekrutmen CPNS di sejumlah lokasi di Bangkalan, Minggu. Jumlah peserta tes CPNS di Kabupaten Bangkalan kali ini sebanyak 5.992 orang. Mereka itu merupakan peserta dari tenaga honorer kategori 1 (K1) dan tenaga honorer kategori 2 atau K2. "Dari jumlah ini, menurut laporan panitia pelaksana tadi ada yang tidak hadir mengikuti tes dengan berbagai alasan," kata Makmun. Antara lain, ada meninggal dunia, dan ada pula yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Bupati sendiri mengaku belum mengetahui kuota CPNS yang akan direkrut dari sebanyak 5.992 peserta itu dengan alasan yang menentukan adalah pemerintah pusat. Pemkab Bangkalan, kata dia, hanya sebatas pelaksana teknis di lapangan dan hingga kini memang belum diberitahu oleh pemerintah pusat tentang jumlah CPNS yang akan direkrut itu. Dari sebanyak 5.992 peserta CPNS yang mengikuti tes itu, seseorang diantaranya terpaksa mengerjakan soal tes di dalam mobil ambulance karena yang bersangkutan baru melahirkan. Peserta yang mengikuti terpaksa mengikuti tes tulis rekrutmen CPNS di dalam mobil ambulance itu bernama Qomariyah (40) guru honorer diSMP Negeri 6 Bangkalan. Ia memaksakan diri mengikuti tes CPNS itu dengan pertimbangan tidak ingin kehilangan harapan untuk menjadi PNS. Qomariyah sendiri mengikuti tes CPNS dengan kondisi masih diinfus dan diberi bantuan tabung oksigen. Ibu dua anak ini terlihat masih sangat lemah namun tetap semangat mengerjakan soal tes Kompetensi dasar. Ia mengerjakan soal tes CPNS sambil ditemani suaminya yang bernama Gunadi di dalam mobil ambulan yang telah di siapkan oleh Dinas Kesehatan Bangkalan. "Kondisi kesahatannya memang belum pulih benar, karena habis melahirkan secara cesar pada pukul 11 tadi malam," kata anggota tim dokter dari Dinkes Bangkalan, Ina Kartika. Menurut Ina Kartika, seharusanya, Qomariyah baru bisa keluar dari Klinik bersalin setelah 24 jam. Karena dia memaksa agar bisa ikut tes CPNS, akhirnya tim kesehatan memberikan fasilitas mobil ambulance. Qomariyah melahirkan seorang bayi perempuan dengan berat badan 3,2 kilogram dan panjang 45 centimeter dengan kondisi sehat. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013