Pamekasan (Antara Jatim) - Jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku kesulitan menangkap pelaku pengeboman yang dilakukan pencuri sapi kepada pemiliknya di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan pada beberapa waktu lalu. "Bom yang dilempar itu berdaya ledak rendah atau yang sering disebut petasan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, Senin. Didampingi Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun, ia mengemukakan hal itu setelah menerima perwakilan warga saat beraudiensi mempertanyakan tindak lanjut pengusutan kasus pelaku pengeboman di Desa Kertagena Tengah. "Kami mengalami kesulitan menangkap pelaku, karena pelaku memiliki banyak tempat persembunyian yang belum bisa dilacak petugas. Kami sudah menekankan kepada semua anggota reskrim, baik polres maupun Polsek Kadur untuk terus mengejar hingga tertangkap," katanya. Ia juga meminta masyarakat agar membantu polisi dengan cara menyampaikan informasi apabila menemukan oknum masyarakat yang mencurigakan. Menurut Kapolres, hampir setiap malam pihaknya melakukan patroli ke Dusun Konkokon, Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, guna memantau situasi keamanan di desa itu. Kasus pelemparan bom di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu terjadi pada Senin (21/10) dini hari dan dilakukan oleh kawanan penjahat saat hendak mencuri sapi milik warga. Aksi pencurian hewan ternak itu diketahui oleh pemiliknya Armuji, kemudian pelaku melempar bom kepada Armuji hingga tangannya nyaris putus saat dia hendak menyelamatkan dua ternak sapinya yang hendak dicuri. Saat itu, Armuji sedang tidur di kamar rumahnya. Tiba-tiba mendengar suara mencurigakan dari kandang sapi miliknya. Ia lalu keluar dengan membawa lampu penerangan. Namun, saat hendak masuk ke kandang sapi miliknya, tiba-tiba si pencuri itu melempari dirinya dengan bondet atau bom rakitan berdaya ledak rendah. Saat bom meledak pencuri langsung kabur. Namun pelaku diduga juga terkena ledakan bondet, berdasarkan ceceran darah di sepanjang jalan yang dilalui penjahat itu. Menurut catatan polisi, kasus pencurian di Kabupaten Pamekasan marak, setelah Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah. Maraknya pencurian ini, tidak hanya di desa saja, akan tetapi juga di perkotaan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013