Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memperpanjang waktu pendaftaran program "Bantuan Siswa Miskin" yang semula hingga 13 September 2013 menjadi hingga akhir November 2013. "Realisasi BSM secara nasional hingga minggu pertama Oktober 2013 masih mencapai 30 persen, padahal kuota yang ditetapkan 16,6 juta siswa sekolah dengan 11,7 persen atau 2,7 juta merupakan siswa madrasah," kata Koordinator Pokja Pengendali Program Bantuan Sosial TNP2K, Sri Kusumastuti Rahayu, dalam keterangan yang diterima Antara di Surabaya, Rabu. Untuk Jatim, kuota penerima BSM 2013 adalah 2.391.083 siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA yang terdiri dari 1.651.682 siswa sekolah dan 739.401 siswa madrasah. "Dari kuota Jatim itu, calon penerima BSM dari Kota Surabaya mencapai 62.914 siswa," katanya. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang waktu pendaftaran program BSM untuk memberi kesempatan lebih luas kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) selaku pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang memiliki anak usia sekolah agar mendapatkan program itu. "Pihak sekolah bisa menerima pendaftar dengan membuat rekapitulasi pendaftar dan menyampaikannya kepada Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Provinsi setempat," katanya. Namun, Rumah Tangga Miskin penerima KPS juga bisa mendaftar sendiri dengan membawa KPS/SKRTM/Kartu BSM ke sekolah/madrasah tempat siswa terdaftar disertai Kartu Keluarga (KK) atau Surat Keterangan dari Ketua RT/RW/Dusun/Setara jika KK atau Nama Kepala Keluarga tidak sama dengan nama Kepala Keluarga di KK, untuk dicalonkan sebagai penerima manfaat BSM. Selain melalui mekanisme KPS, Kepala Sekolah/ Madrasah bersama Komite Sekolah/ Madrasah uga dapat mengusulkan penerima BSM untuk dimasukkan ke dalam Formulir Rekapitulasi Usulan. "Besaran manfaat BSM yang akan diterima siswa adalah sebesar Rp225.000/semester untuk SD/MI, Rp375.000/semester untuk SMP/MTs, dan Rp500.000/semester untuk SMA/SMK/MA," katanya. Selain itu, pihak Sekolah dan Madrasah tidak boleh menolak orang tua siswa miskin yang mendaftarkan anaknya dengan membawa KPS/SKRTM/Kartu BSM, walaupun jika nama anak tidak tercantum di dalam KPS/SKRTM atau kelas anak berbeda dengan kelas yang tercantum di dalam Kartu BSM. "Bila pihak Sekolah ataupun Madrasah menolak orang tua siswa miskin dapat melaporkan kepada Pihak Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama di wilayahnya atau melalui mekanisme LAPOR! SMS 1708 dengan mengetik: KPS (spasi) Nomor KPS (spasi) isi aduan. Atau, dapat juga melalui website www.lapor.ukp.go.id," katanya. Setelah Rumah Tangga Miskin penerima KPS mendaftarkan anaknya, Kepala Sekolah/Madrasah harus membuat rekapitulasi penerima BSM di Sekolah/Madrasah masing-masing untuk kemudian disampaikan kepada Pihak Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama di wilayahnya. Pada akhir Agustus hingga akhir November 2013 akan dikeluarkan Surat Keputusan Penetapan Penerima Program BSM oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag). "Setelah penetapan, dana BSM dapat diambil di Lembaga Penyalur pada akhir September hingga awal Desember 2013. Penerima harus membawa salah satu dokumen pendukung seperti seperti Akte Kelahiran, atau Kartu Pelajar atau, Kartu Keluarga atau, Fotocopi Rapor/Ijazah atau, Surat Keterangan dari pihak Sekolah/Madrasah," katanya. Ia menambahkan siswa calon penerima BSM di luar mekanisme KPS (usulan sekolah) harus memenuhi salah satu syarat yakni orang tua siswa terdaftar sebagai Peserta Program Keluarga Harapan, siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, siswa yatim, piatu atau yatim piatu, serta siswa berasal dari korban musibah, kelainan fisik atau dari Rumah Tangga Miskin atau memiliki tiga saudara yang berusia di bawah 18 tahun. "Penerima BSM, raskin (beras untuk rakyat miskin), dan BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat) untuk tahun ini memang meningkat. Bahkan, raskin meningkat dari 12 bulan menjadi 15 bulan, karena tahun ini merupakan paket kompensasi kenaikan harga BBM, termasuk BSM yang juga meningkat hampir dua kali lipat dengan jumlah penerima yang juga ditingkatkan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013