Surabaya (Antara Jatim) - PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mengincar sedikitnya 10.000 nasabah dari kalangan menengah ke atas di Surabaya untuk produk unit link "Ultimate Balance Right Insurance Choice" yang baru diluncurkan.
Direktur Utama Generali Indonesia Edy Tuhirman dalam keterangannya kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengemukakan bahwa Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta yang memiliki potensi besar di kelompok kelas menengah ke atas dalam pengembangan bisnis asuransi.
"Kami perkirakan potensi nasabah baru di Surabaya yang bisa digaet mencapai 10.000 orang, dari total 100.000 orang nasabah secara nasional untuk pengembangan produk UB Rich," katanya saat peluncuran produk tersebut.
Menurut ia, selama satu bulan pertama, pihaknya menargetkan produk asuransi terbaru tersebut mampu menyumbang sekitar 30 persen dari pendapatan premi pada tahun ini.
Hingga akhir semester pertama tahun ini, Generali Indonesia membukukan perolehan premi sekitar Rp826 miliar atau tumbuh 252,2 persen dibanding pencapaian periode sama tahun 2012.
"Dari total perolehan premi itu, kontribusi produk unit link sekitar Rp635 miliar dan sisanya dari non-unit link," tambah Edy Tuhirman.
Pihaknya optimistis produk UB Rich mendapat respon positif dari pasar, karena produk tersebut sesuai dengan karakteristik masyarakat kelas menengah ke atas yang memerlukan rasa aman dan perlindungan keuangan dalam jangka panjang. Apalagi saat kondisi ekonomi global tidak menentu saat ini.
Produk unit link UB Rich itu dikemas dengan beberapa tujuan, antara lain retirement plan (perencanaan pensiun), education plan (perencanaan pendidikan), income protection (perlindungan pendapatan), dan specific purposes product (tujuan tertentu), dan whole life unit linked.
"Selain itu, produk tersebut juga dilengkapi dengan 'Auto Risk Management System' (ARMS) yang menjadikan investasi nasabah tetap terjaga keamanannya sesuai dengan toleransi terhadap risiko invetasi. ARMS menjadi kekuatan Generali Indonesia dalam penetrasi produk unit link di Surabaya," ujar Edy. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013