Jember (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Suwarjono mengatakan independensi para jurnalis akan diuji saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden. Hal tersebut disampaikan dalam acara "talk show" bertema "Independensi Media dalam Pilkada Jatim 2013 dan Pemilu 2014" yang digelar AJI Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu. "Media merupakan alat yang paling ampuh untuk menaikkan popularitas, sehingga jurnalis tidak boleh memlihak kepada aktor politik dan tetap independen dalam menjalankan profesinya," tuturnya. Menurut dia, setiap elit politik dari calon legislator dan calon presiden mempunyai kepentingan terhadap media terkait dengan pencitraan mereka kepada publik, sehingga para jurnalis tidak terbawa arus permainan para aktor politik tersebut. "Tulisan jurnalis dalam medianya masing-masing diharapkan melakukan kontrol terhadap proses Pemilu 2014 dan memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang proses politik itu," ucap pria yang akrab disapa Jono itu. Ia memprediksi akan ada sejumlah wartawan yang "dipelihara" seseorang atau satu kelompok politik dengan memberikan suap kepada para "kuli tinta" tersebut, sehingga memihak kepada kepentingan kelompok tertentu. "Orang akan menghalalkan segala cara, termasuk 'memelihara' wartawan dalam pertarungan pemilu demi mendapatkan kekuasaan yang diinginkan. Mereka yang tidak bisa independen akan terbawa arus politik," paparnya. Jono juga memprediksi kasus kekerasan jurnalis juga akan meningkat jelang Pemilu 2014 karena tidak menutup kemungkinan sejumlah pihak akan melakukan intimidasi atau kekerasan, apabila ada pemberitaan yang dinilai merugikan pihak tertentu. Selain Sekjen AJI Indonenesia, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim M. Dawud dan perwakilan Pengurus Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jatim Aga Suratno juga menjadi pembicara dalam acara "talk show" tentang Pemilu tersebut. Di akhir acara, AJI Jember menggalang dukungan tanda tangan dari berbagai pihak untuk mendukung kebebasan pers menuju Pemilu Damai yang ditandatangani oleh penyelenggara pemilu, instansi pemerintah, mahasiswa, para calon legislator, dan partai politik yang memiliki komitmen menolak kekerasan terhadap jurnalis. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013