Oleh Royke Sinaga
Jakarta (Antara) - PT Pelindo III (Persero) akan mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan, "Java Integrated Industrial and Port Estate" (JIIPE) pada lahan seluas 2.500 hektare di Kota Gresik, Jawa Timur dengan investasi tahap awal sebesar Rp4 triliun.
"Pembangunan kawasan yang berlokasi di Manyar, Gresik tersebut dimulai Oktober 2013, dan targetkan tahap awal mulai beroperasi pada Oktober 2014," kata Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Djarwo, pengembangan kawasan industri yang akan dilakukan dalam tiga tahap tersebut sejalan dengan tingginya permintaan lahan kawasan industri perusahaan di wilayah itu.
Pada tahap awal diutarakan Djarwo, sekitar 700 hektare lahan kawasan industri dikembanmgkan untuk pembangunan infrastruktur seperti dermaga, jalan dan suplai air, listrik terkait dengan penyediaan air, gas, dan pengolahan limbah.
"Baru pengerjaan awal infrasruktur, saat ini sudah ada perusahaan yang memesan tempat untuk dijadikan pergudangan dan pembangunan industri di lokasi itu seperti perusahaan CPO, otomotif dan lainnya," tutur Djarwo.
Tahap kedua dan ketiga pembangunan fisik berupa pembangunan pelabuhan baru pada lahan seluas 300 hektare yang berada di depan kawasan industri.
Pelabuhan ini bisa menjadi fasilitas bagi perusahaan-perusahaan untuk pengiriman logistik barang modal hingga untuk keperluan ekspor.
"Pengembangan pelabuhan di kawasan Gresik ini, bisa menjadi solusi mengatasi tingginya tingkat arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Terminal Teluk Lamong. Konsep ini diharapkan bisa menekan biaya logistik dari hulu hingga ke hilir," ujar Djarwo.
Selanjutnya ditambahkannya pada tahapan berikutnya, akan dibangun kawasan permukiman di lahan seluas 500 hektare.
"Pembangunan permukiman tersebut sejalan dengan berkembangnya kawasan industri di wilayah itu yang membutuhkan hunian bagi para buruh pelabuhan maupun kawasan industri," ujarnya.
Ia menambahkan, pengembangan kawasan permukiman tersebut bekerjasama dengan PT AKR Land yang lahannya terpisah dengan proyek kawasan industri dan pelabuhan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013