Oleh Syaiful Hakim Jakarta (Antara) - TNI Angkatan Udara menggelar Latihan "Puncak Angkasa Yudha" tahun 2013 yang dipusatkan di Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau serta Lanud Supadio Pontianak dan Batam. "TNI AU memiliki tugas menjaga pertahanan udara, menegakkan hukum dan menjaga keamanan udara nasional. Sesuai kewajiban itu, maka kita menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan kekuatan satuan TNI AU secara berjenjang," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. KSAU mengemukakan itu dalam sambutannya pada Pembukaan Latihan Angkasa Yudha 2013 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin. Menurut dia, latihan Puncak Angkasa Yuhda merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat perorangan, tingkat satuan hingga tingkat antarsatuan untuk menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi. "Latihan ini juga ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel jajaran Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas dan dinas terkait serta menguji doktrin yang digunakan dalam penyeleggaraan operasi udara," ucapnya. Latihan Angkasa Yudha 2013 kali ini mengusung tema "Kogasudgab beserta perkuatannya melaksanakan operasi udara di Pulau Natuna dan sekitarnya guna mendukung Kogab TNI dalam rangka menjaga keutuhan NKRI". Tema tersebut sengaja dipilih karena kondisi lingkungan strategis kawasan memiliki potensi konflik yang cukup serius. "Ini untuk melatih kemampuan Kogasudgab untuk mendukung Komando Gabungan TNI dalam melaksanakan operasi militer menghadapi ancaman terhadap keamanan nasional," ujarnya. IB Putu Dunia mengharapkan seluruh peserta latihan Angkasa Yudha dapat mengikuti latihan dengan profesional, militansi dan soliditas yang tinggi karena di latihan seperti ini menguji kesiapan dan kemampuan, setelah selama ini berlatih berdasarkan doktrin yang ada. "Saya ingatkan bahwa latihan kali ini kita benar-benar menerapkan prinsip 'Unity of Command'. Prinsip ini sudah harus tercermin sejak geladi posko hingga geladi lapangan, di mana akan diterapkan dalam rangkaian operasi pertahanan udara, operasi serangan udara strategis, dan operasi lawan udara ofensif," kata KSAU seraya menambahkan jumlah personel yang dilibatkan sebanyak 1.918 orang. Setelah pembukaan, latihan akan dimulai dari tahap Geladi Posko yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-24 Oktober 2013 di Kampus Seskoau Bandung. Kemudian dilanjutkan dengan tahap Geladi Lapangan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-1 November 2013. Dalam latihan ini operasi udara Kogasudgab yang akan dilaksanakan adalah Operasi Pertahanan Udara, Pengintaian Udara Strategis, Serangan Udara Strategis, Operasi Khusus, Penerjunan Pengendali Tempur (Dalpur), Pengintaian Udara, Operasi Lawan Udara Opensif, Serangan Udara Langsung (SUL), Operasi Perebutan dan Pengendali Pangkalan Udara (OP3U). Selain itu, Bantuan Tembakan Udara (BTU), Air Landed, SAR Tempur, Pengungsian Medis Udara (MPU), Operasi Dukungan Udara serta Operasi Informasi yang meliputi Operasi "Public Affair", Operasi Psikologi, Kontra Opini, Perang Elektronika dan "Cyber Warfare". Alutsista pesawat tempur yang dilibatkan antara lain 8 pesawat Hawk 109/209 di Lanud Supadio, 6 SU-27/30 Sukhoi di Batam, 5 F-16 di Lanud Supadio, 4 Super Tucano dan 1 Flight Hawk MK-53 di Lanud Supadio. Sedangkan satuan dukungan tempur meliputi 9 pesawat C-130 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma termasuk PMU da Tanger Udara (KC), satu CN-235, satu CN-295, satu Casa-212 dan 2 Boeing 737 di Lanud Halim Perdanakusuma serta 3 Helikopter SA-330 Puma dan 2 Helikopter EC-120 Colibri.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013