Madiun (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, melakukan sidak ke sejumlah pedagang hewan kambing dan sapi musiman yang ada di beberapa lokasi di kota setempat menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2013.
Kepala Dinas Pertanian Kota Madiun, Suryo Hadidono, mengatakan, menjelang Idul Adha, pendagang kambing dan sapi musiman kian "menjamur" di wilayahnya. Di antaranya di beberapa titik sepanjang Jalan Panjaitan dan Salak Kota Madiun.
"Pemeriksaan penjualan hewan kurban akan intensif dijalankan hingga dua pekan mendatang. Sasarannya adalah tempat penjualan yang berifat musiman dan juga pasar hewan," ujar Suryo kepada wartawan.
Menurut dia, pengawasan dan sidak tersebut bertujuan menjamin agar hewan kurban yang dijual untuk dipotong saat Hari Raya Idul Adha nanti aman dikonsumsi. Pihaknya, juga akan mengecek ke seluruh lokasi pemotongan hewan kurban yang ada.
Berdasarkan hasil sidak, diperoleh beberapa ekor kambing yang sakit mata. Namun hal tersebut masih aman karena termasuk jenis penyakit yang ringan.
"Secara umum kondisi hewannya sehat. Dari puluhan kambing yang diperiksa hanya ada beberapa ekor saja yang matanya sakit," kata seorang petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Kota Madiun, drh Khoirul Irsad.
Khoirul menjelaskan, sakit mata pada kambing atau "pink eye" termasuk jenis penyakit ringan. Proses penyembuhannya berlangsung cepat karena hanya diakibatkan iritasi saja.
Dengan begitu, hewan kurban tersebut masih layak dijual. Dagingnya juga layak dikonsumsi warga usai disembelih saat Idul Adha tanggal 15 Oktober mendatang.
Berbeda dengan kambing yang menderita kudis atau "scabies". Sebaiknya, hewan pengidap penyakit itu tidak dijual terlebih dulu sebelum dikarantina untuk proses pengobatan, sebab bisa menular kepada manusia. Namun, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Pertanian, puluhan ekor kambing yang dijual musiman tersebut dinyatakan masih layak konsumsi.
"Pemeriksaan yang kami lakukan adalah dengan menggunakan metode palpasi. Yakni dengan cara melihat dan meraba hewan bersangkutan," tambah Khoirul.
Pengawasan serupa juga akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, Santoso, mengatakan langkah itu dilaksanakan sepekan menjelang Idul Adha.
"Minggu depan kami mulai melakukan sidak dan pemeriksaan ke seluruh pasar hewan dan tempat penjualan hewan kurban musiman. Nantinya akan mengerahkan sebanyak 17 dokter hewan dan 15 mantri hewan," kata Santoso.
Sementara itu, salah satu pedangang kambing dadakan yang ada di Jalan Panjaitan Kota Madiun, Basri, mengatakan jika kambing yang dijualnya berasal dari wilayah Ponorogo. Ia hanya membangun kandang darurat di tempatnya berjualan.
"Kambingnya dibeli di Ponorogo, karena harga kulakannya lebih murah jika dibandingkan di Madiun. Selain itu, bisa memilih. Kambing-kambing itu saya jual mulai harga Rp1,6 juta hingga Rp4 juta per ekor tergantung dari ukurannya," kata Basri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013