Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Rasiyo menjamin pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pemerintah provinsi Jatim berlasung jujur, sama seperti proses rekrutmen tahun-tahun sebelumnya. "Kami bisa menjamin bahwa perekrutan CPNS berlangsung jujur dan tidak ada kecurangan, serta berlangsung lebih baik. Setiap rekrutmen kami selalu menggelar evaluasi dengan harapan menjadi lebih baik," ujar Rasiyo kepada wartawan di Surabaya, Selasa. Ia menjelaskan, kebijakan Pemprov Jatim membuka rekrutmen CPNS berdasarkan Keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : R/159.F/M.PANRB/08/2013 Tanggal 28 Agustus 2013 Perihal Persetujuan Rincian Tambahan Alokasi Formasi CPNS Daerah Tahun 2013. Tahun ini, Pemprov Jatim telah membuka rekrutmen CPNS untuk menerima 585 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dua tahun lalu yang hanya menerima sebanyak 135 orang CPNS. Dari jumlah itu, 60 persennya atau 351 formasi akan diisi oleh bidang kesehatan. Seperti, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, operator kesehatan, terapis, dan formasi bidang kesehatan lainnya. Sedangkan. 40 persen sisanya atau 234 orang merupakan formasi non-kesehatan atau tenaga teknis seperti analis, manajemen, akuntan, hubungan internasional, dan sebagainya. Menurut dia, banyaknya tenaga kesehatan yang dibutuhkan karena bidang ini menjadi titik tumpu dalam meningkatkan dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, Pemprov Jatim berharap mampu memberikan perhatian terhadap layanan dasar seperti pelayanan kesehatan kepada masyarakat. "Sebagai contoh, kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim memberikan perhatian terhadap peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya yakni penyelenggaraan polindes ditingkatkan menjadi ponkesdes," katanya. Lebih lanjut disampaikannya, pendaftaran CPNS yang dimulai sejak tanggal 16 September 2013 hingga 27 September 2013, peserta mendaftar tidak lagi bertemu dengan orang, akan tetapi melalui sistem. Hal ini merupakan regulasi rekrutmen CPNS yang dilakukan Pemprov Jatim. Setelah mendaftar, lanjut Rasiyo, peserta yang lolos seleksi administrasi akan melalui tes dengan sistem "computer assisted test" (CAT). Yakni, pelamar langsung menjawab soal ujian di depan komputer. Dengan adanya tes ini, peserta dapat mengetahui total nilainya secara langsung saat itu juga. Namun, peserta tidak bisa dikatakan lulus atau tidak lulus karena nilai tersebut akan dirangking. "Jadi, peserta CPNS tidak lagi menggunakan tes tulis, tetapi dengan CAT. Agar tidak ada praktik curang, ID login baru diberikan saat peserta di depan komputer," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan percaya dengan oknum yang bisa memasukkan seseorang menjadi PNS. Tidak ada siapapun termasuk dirinya, pejabat, maupun karyawan/karyawati di lingkungan Pemprov Jatim yang memastikan atau memberikan jaminan untuk bisa masuk menjadi PNS. "Kalau ada oknum yang bisa memasukkan seseorang jadi PNS, itu hanya janji-janji saja. Sekali lagi, jangan percaya terhadap apapun yang mengatasnamakan panitia dan menjanjikan kelolosan CPNS. Siapapun itu, pasti tidak benar," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013