Surabaya (AntaraJatim) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio meminta jajarannya untuk meningkatkan soliditas di antara keluarga besar TNI/TNI AL dengan Polri serta memantapkan integritas dengan rakyat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengemukakan hal itu dalam amanat tertulis yang dibacakan Komandan Detasemen Markas Pasmar-1 Letkol Marinir Marsono selaku inspektur upacara peringatan HUT ke-68 TNI AL di lapangan apel Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo, Selasa. Dalam upacara dengan Komandan Upacara Lettu Marinir Samsul Rizal yang sehari-hari menjabat sebagai Pasipam Denma Pasmar-1 itu, Kasal mengatakan tanggal 10 September memiliki arti yang penting bagi perkembangan TNI AL. "Itu tanggal terbentuknya Badan Keamanan Rakyat bagian Laut yang menjadi titik tolak berkembangnya kembali kekuatan laut di Indonesia, sebuah kekuatan yang sebenarnya pernah berkembang kuat dan disegani pada zaman Majapahit dan Sriwijaya," katanya. Kekuatan itu hilang saat penjajahan dan dengan tekad serta semangat perjuangan terbentuk kembali seiring dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. "Karena itu, peringatan HUT TNI AL kali ini merupakan momentum penting untuk perenungan dan refleksi diri terhadap perjalanan sejarah dan langkah panjang yang telah dilalui, sekaligus sebagai introspeksi diri terhadap apa yang sudah dan sedang kita laksanakan," katanya. Sebagai generasi penerus cita-cita kejayaan Angkatan Laut, pelaksanaan upacara ini bukanlah sebagai acara seremonial semata, lebih dari itu upacara ini sebagai sarana untuk lebih memotivasi semangat juang, inovasi dan kreativitas seluruh prajurit dan PNS TNI AL untuk menampilkan kekuatan laut yang handal dan disegani. "Untuk itu, tingkatkan keimanan dan ketakwaan serta kualitas diri sebagai prajurit Matra Laut Profesional. Hormati hukum dan hak asasi manusia serta laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, disertai kerelaan berkorban serta tulus ikhlas, sebagai tindak lanjut dari bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan prajurit dan PNS beserta keluarga," katanya. KSAL juga berpesan jajarannya untuk meningkatkan soliditas di antara keluarga besar TNI/TNI AL maupun Polri serta bertindak secara proaktif dalam mengatasi setiap permasalahan yang sangat merugikan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Uji Kompetensi Dansat Sementara itu, Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Surabaya menyebutkan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Fariz Washington telah membuka Latihan Uji Kompetensi untuk Komandan Satuan (Dansat). Latihan yang dilaksanakan di Desa Paseban, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 10-17 September itu diikuti 401 prajurit Korps Marinir yang terdiri dari 146 pelaku, 103 penyelenggara latihan dan 152 pendukung. Dalam amanatnya, Komandan Korps Marinir mengatakan Latihan Uji Kompetisi Komandan Satuan di jajaran Korps Marinir itu merupakan peristiwa bersejarah bagi Korps Baret Ungu, karena dalam latihan tersebut akan dimulai bagaimana para Komandan Batalyon, baik selaku subjek latihan maupun objek latihan memformulasikan kompetensi yang dituntut oleh Korps Marinir. Selain itu, uji kompetensi itu juga merupakan wujud nyata implementasi dari Marinir bukan warisan, tetapi titipan bagi generasi yang akan datang, karena yang dikompetensikan dalam latihan tersebut sebagaimana yang disyaratkan oleh para Komandan Batalyon akan dirasakan oleh korps di masa yang akan datang. "Kesejahteraan bagi prajurit Korps Marinir adalah latihan yang serius, latihan yang berkualitas, latihan yang terukur, latihan yang ada parameternya dan latihan yang mempunyai pencapaian tujuan dan sasaran," katanya dalam acara yang juga dihadiri Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dan Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi. Menurut dia, tuntutan Korps Marinir ke depan adalah menjadikan prajurit Korps Marinir sebagai petarung sejati, petarung yang bermakna warior bukan fighter, karena berkelahi dengan skill yang dimilikinya. "Tidak dapat dipungkiri bahwa peserta latihan ini yang akan mengawaki organisasi Korps Marinir ke depan, sehingga harus melaksanakan latihan ini dengan serius dan optimal, jangan tempatkan kalian sebagai siswa, tetapi tempatkanlah sebagai penyelenggara sekaligus pelaku latihan," tegasnya. Sementara itu, Kolonel Marinir Budi Purnama selaku pimpinan latihan mengatakan materi yang dilatihkan meliputi GMUK, Serangan, Pertahanan, Patroli Tempur, Patroli Penyelidik, Menembak Reaksi, psikotes, diskusi dan forum diskusi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013