Blitar (Antara Jatim) - Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Jawa Timur, menginapkan sekitar 126 imigran gelap yang akan diselundupkan lewat jalur laut di Pantai Brumbun, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Sabtu. Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Blitar Moch Sungeb mengatakan mereka diinapkan di Hotel Garden, Kota Blitar. "Untuk sementara mereka diinapkan sambil menunggu "International Organization For Migration" (IOM) untuk pendataan lebih lanjut," katanya. Pihaknya belum bisa memastikan kapan tim IOM itu akan sampai di Blitar. Saat ini, mereka masih menunggu, sehingga bisa dilakukan langkah selanjutnya apakah akan dipulangkan ke negaranya atau dikirim ke Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Di Bangil, Kabupaten Pasuruan. Untuk saat ini, Sungeb mengatakan masih melakukan pendataan tentang para imigran gelap itu, termasuk jumlah anak-anak dan orang dewasa. Termasuk mencari informasi pasti kronologis sampai mereka nekat masuk wilayah perairan Indonesia, dan tujuan mereka. "Kami masih akan lakukan pendataan pasti, tapi masih menunggu IOM," katanya. Sebelumnya, Polres Tulungagung menggagalkan upaya penyelundupan para imigran gelap dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan, serta Afrika. Para pengungsi yang mayoritas berasal dari Somalia, Srilanka, Irak, Iran, dan sebagian Myanmar tersebut digerebek polisi pada Sabtu dinihari, sekitar pukul 03.00 WIB, sesaat setelah tiba di sekitar Pantai Brumbun. Sejumlah imigran mengaku berniat menyeberang ke Pulau Cristmast, Australia dengan menggunakan kapal nelayan yang telah disewa bersama melalui agensi gelap dengan nilai pembayaran jasa bervariasi, sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta per orang. Mereka diketahui berangkat dari Cisarua, Bogor pada Kamis (5/9) sekitar pukul 24.00 WIB dengan menumpang tiga bus ekonomi dengan tujuan ke Tulungagung. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013